"Tinggal dua hari lagi, apakah kau yakin ingin menemuinya dulu?" Altez melirik sang teman yang bersuasana hati buruk belakangan ini.
"Kau sudah memeriksanya dengan 'benar, bukan? Dia baik-baik saja?" Untuk yang kesekian puluh kalinya Jasver menanyakan hal tersebut. Altez dibuat bosan olehnya.
"Aku sudah bilang ... hah, baiklah baiklah, sebenarnya dia tidak terlihat baik-baik saja. Tapi yang penting dia masih hidup 'kan? Bukannya aku tidak setuju kau menemuinya. Tapi aku khawatir terjadi masalah lagi."
"Tidak apa. Aku hanya ingin menenangkannya untuk yang terakhir kali."
.
.
.
Bldarr!!
Petir menyambar begitu dahsyat di langit.
Aeri bediri di tepi tebing, menatap pada ganasnya lautan gelap yang tengah bergejolak. Meski beberapa waktu telah berlalu, tetapi sudut matanya masih belum kering.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com