Gereja St. Paul's, Kota X.
"Riana Cayle, cincin berbentuk bulat ini melambangkan rasa cintaku yang hanya berputar di hatimu tanpa ujung. Ini sebagai pengikat jiwaku kepadamu sampai maut nanti memisahkan kita. Aku berjanji di hadapan Tuhan, menyerahkan kesetiaan satu untukmu yang kucinta. Duniaku, jantungku, napasku dan kamu adalah segalanya dalam hidupku."
Perlahan cincin dengan berlian tersemat indah di jari manis, ketika tepuk tangan singkat kembali menggema memberi dukungan kepada keduanya.
Dan kini giliran Riana yang memakaikan cincin, ia mengambilnya dengan tangan yang terlihat sekali gemetar, membuat Ghava yang melihat kembali berbisik dan mengejek.
"Hei! Apakah aku terlalu tampan, sampai-sampai kamu gugup seperti itu?"
"Iya, kamu teramat tampan sampai pandanganku hanya tertuju padamu."
Deg! Deg!
Niat hati ingin menggoda, Ghava justru terkena serangan jantung saat jawaban yang didapat justru diluar ekspektasi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com