Kensel terpana saat melihat gadis di depannya, namun itu bukan Maggiana.
"Kamu... Roberto, 'kan?" Gadis berkacamata yang mengenakan baju bebas menyapa Kensel di depan toko buku yang hendak ia masuki.
"I-iya, aku Roberto."
Kensel masih terpana, tidak biasanya Yuka mengenakan kacamata. Pacarnya Gen itu jadi terlihat cantik di mata Kensel.
"Ah... syukurlah, kukira namamu Kensel." Yuka mengelus dada.
Kensel mengepalkan tangan.
"Mau ke toko buku?" tanya Kensel.
"Iya, kamu juga?"
Kensel mengangguk.
"Ya sudah, ayo bareng!" Yuka menarik lengan Kensel.
Sungguh aneh melihat Kensel mengunjungi toko buku. Yuka pikir, Kensel cuma hobi ngejar-ngejar bola dan ngejar-ngejar Maggiana, ternyata dugaannya salah.
Di toko buku, Yuka dan Kensel berjalan ke arah yang sama. Mereka menuju tempat yang sama meski tidak direncanakan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com