webnovel

Apa yang Kamu Bawa?

Editor: Wave Literature

Ethan Gu langsung melepaskan Shia Tang, dua orang itu lalu melihat ke arah cahaya secara bersamaan. Mobil itu terlihat berhenti sekitar dua meter dari mereka. Shia Tang mengenali mobil itu, ia lebih mengenal lagi pengemudi yang ada di sana. Ia juga melihat wajah tampan yang saat ini sedang duduk di belakang, sedang memasang wajah yang sangat dingin.

Jantung Shia Tang mulai berdetak dengan cepat. Ketika pintu mobil itu terbuka, pria itu terlihat keluar dari mobil, lalu berdiri di antara kegelapan.

"Seni... Ethan, terima kasih atas kunjungan spesialnya, sampai jumpa." kata Shia Tang ketika melihat Billy Li berjalan mendekati mereka, ia tersenyum lalu mengucapkan sampai jumpa kepada Ethan Gu.

"Hmm, aku pergi dulu. Kamu jaga diri baik-baik, ya!" kata Ethan Gu kemudian. Ia merasa tahu diri, lalu berbalik dan membuka pintu mobilnya.

"Dokter Gu, aku ingat. Sepertinya, aku tidak memanggilmu kemari untuk memeriksa penyakit seseorang!" kata Billy Li sambil menyapu Shia Tang mata dinginnya, lalu beralih memandangi Ethan Gu.

Ethan Gu dengan rendah hati berkata, "Akulah yang datang kemari untuk menemui Shia." Setelah selesai berbicara seperti itu, Ethan Gu langsung duduk di dalam mobilnya, kemudian memandang Shia Tang dengan tatapan khawatir, lalu berjalan pergi.

Billy Li lalu menatap Steve, ia langsung mengerti dengan maksud Bosnya dan langsung mengendarai mobilnya segera melaju pergi.

Seluruh daerah bukit itu sangat sunyi dan tenang, terlihat mereka berdua sedang berdiri di bawah cahaya lampu persimpangan jalan. Cahaya kuning redup itu menerangi sosok keduanya.

"Apa yang ada di tanganmu?" Suara Billy Li baru saja terdengar, namun bola kristal yang ada di genggaman Shia Tang saat ini sudah berpindah ke tangannya, lalu ia melihatnya dengan teliti.

"Benda itu yang pernah kulihat di jalanan Amerika sebelumnya. Kali ini, aku meminta senior membelikannya untukku." kata Shia Tang sambil menatap tangan Billy Li, ia takut benda itu akan hancur dalam sekejap mata.

"Apa Ini bisa disebut sebagai 'senior'?" kata Billy Li. Mata gelapnya yang dingin itu melihat wajah Shia Tang, ia melihat tersirat kebohongan di dalamnya.

"..." Shia Tang diam saja sambil menunduk.

"Sudah jelas Ethan Gu yang menghadiahkan ini untukmu. Kenapa kamu masih berani bilang jika ia membantu membelikannya untukmu?" kata Billy Li mencibir semua kebohongan yang sudah dibuat oleh Shia Tang.

Hati Shia Tang sangat terkejut, ia menatap Billy Li dengan kaget, dan hanya bisa melihat bola kristal yang ada di tangannya. Ia seperti sedang berpikir, apa yang akan Billy Li lakukan terhadap bola kristal tersebut.

"Maaf! Tapi ini hanyalah hadiah biasa, tidak berarti apa-apa!" kata Shia Tang meminta maaf dengan terburu-buru karena takut Billy Li akan benar-benar menghancurkan bola kristal tersebut.

"Tapi aku tidak suka." kata Billy Li sambil mengangkat tangannya. Tiba-tiba bola kristal itu terlepas dari tangannya.

"Jangan!" teriak Shia Tang, ia segera bergegas ingin menyelamatkan bola kristal itu, tapi terlambat.

Brakk!!!

Terdengar suara bola kristal itu, mendarat ke tanah, lalu pecah berkeping-keping.

Kemudian, ada cahaya lampu mobil yang sedang menyoroti mereka, namun tidak mengagetkan Shia Tang yang saat ini sedang berjongkok karena patah hati.

"Shia, aku lupa masih ada…" kata Ethan Gu yang belum selesai mengucapkan kata-katanya, lalu terdiam karena melihat kondisi Shia Tang.

Ethan Gu yang kembali ke tempat itu tidak menyangka bisa melihat kondisi Shia Tang yang seperti sekarang. Dalam pikirannya saat melihat kondisi Shia Tang saat ini, tiba-tiba wajahnya menggelap, lalu ia langsung berlari ke arahnya. Hanya saja sebelum tangannya sampai menyentuhnya, Shia Tang sudah ditarik oleh pria yang berada di sampingnya itu.

"Billy Li, kenapa kamu melakukan ini!" tanya Ethan Gu marah, sambil mengepalkan tangannya dengan erat.

"Aku hanya tidak suka kalau barangku terkontaminasi dengan bau orang lain." Kata-kata Billy LI terdengar dingin dan penuh dengan peringatan.

"Shia Tang bukan barang. dia punya darah, punya air mata, dan punya emosi! Apalagi dia ini istrimu!" kata Ethan Gu sangat marah. Karena melihat Shia Tang di samping Billy Li sedang menahan kesakitan. Ethan Gu sungguh ingin menerjang Billy Li dengan tinjunya. Tapi, ia tidak mungkin melakukannya, karena hal itu bisa mempersulit Shia Tang nanti.

"Aku senang kamu ingat Shia adalah istriku. Jadi, jika nanti kamu mau menemui istriku, tolong ambil jalan lain ya!" kata Billy Li sambil membawa Shia Tang masuk ke dalam dekapannya, memperlihatkan bahwa Shia Tang sepenuhnya adalah miliknya.

"Tapi apa kamu menganggap Shia Tang sebagai istrimu? Bukankah kamu telah menghancurkan mimpinya yang paling indah? Bahkan, sekarang kamu telah merampas seluruh mimpinya!" kata Ethan Gu mengkritik Billy Li dengan marah, sambil menunjuk pada pecahan bola kristal yang berserakan di tanah itu.

Billy Li hanya melirik pecahan bola kristal itu di tanah, kemudian ia berbalik dengan Shia Tang yang masih berada di dalam rengkuhannya.

"Billy Li, jika kamu pikir itu adalah benda yang aku hadiahkan kepada Shia Tang secara cuma-cuma lalu kau hancurkan begitu saja. Tapi, aku akan memberitahumu sekarang, kalau benda yang kuberikan itu adalah hadiah ulang tahun Shia Tang...!"