221
Aletha diam saja tidak menanggapi perkataan Abian. Ia ingin pria itu membuktikan ucapannya. Karena biasanya Abian hanya bisa melontarkan ancaman saja. Jika Abian benar-benar sujud, Aletha akan mempertimbangkan lagi.
"Benarkah? Kamu akan sujud dan mencium kakiku?" tanya Aletha tersenyum sinis. Walaupun ia tidak suka dengan hal itu, terpaksa ia menerimanya. Sebab ingin melihat kesungguhan Abian.
Tidak ada aba-aba apapun, Abian langsung bersujud menciumi kaki aletha kiri dan kanan. Sontak, Aletha juga sangat terkejut, karena abian mencium kakinya.
"Ampuni aku, Aletha. Tolong maafkan semu kesalahanku," ucap Abian sambil mencium kaki kanan Aletha.
Aletha menarik kakinya, tapi Abian malah terus mengejar kakinya dan mencium lagi. Aletha memejamkan matanya sesat, air matanya sudah tidak tahan untuk dibendung. Perlahan egonya mulai turun, aletha mencoba percaya dengan perkataan Abian.
"Abian, cukup," kata Aletha.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com