109
"Kamu ngajak ribut Fayaaz!" seru Chiraaz menyikut tangan Fayaaz.
"Canda Chiraaz," sahut Fayaaz terkekeh pelan.
"Awas kamu keceplosan di depan suamiku!"
"Oke Bu, tutup mulut saya."
Bola mata Chiraaz melotot lebar. Pandangannya ia alihkan lagi pada Eljovan dan Aletha yang baru saja turun dari mobil. Matanya sudah menatap curiga pada Aletha, wanita itu mengulumkan senyum padanya.
"Chiraaz, kamu sudah pulang," sapa Eljovan. "Fayaaz, kamu di sini juga," sambungnya melirik Fayaaz.
"Aku dari tadi, tapi kalian tidak ada di rumah," jawab Fayaaz.
"El, kamu kenapa tidak membalas pesanku?" tanya Chiraaz seraya memeluk Eljovan. Matanya meliriik terus pada Aletha.
"Sudah tahu cari mama, kenapa masih tanya," sahut Eljovan malas, ia masih kesal pada Chiraaz.
"Setidaknya beritahu kamu ada di mana. Aku jadi khawatir, sepanjang hari kepikiran kamu," ucap Chiraaz.
Eljovan mendorong pelan tubuh Chiraaz supaya menjauh. "Kita bicara saja di dalam. Fayaaz, kamu mau ikut ke dalam?" tanyanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com