152
Chiraaz menundukkan kepala, ia merasa malu mendengar perkataan Eugene. Pria itu bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri Chiraaz.
"Ikut dengan saya ke proyek sekarang," kata Eugene.
"Baik, Pak," sahut Chiraaz.
Eugene melangkah lebih dulu, diikuti oleh Dixon di belakangnya. Chiraaz kemudian menyusul mereka berdua. Karena mobil Eugene cukup besar, Chiraaz ikut dengan pria itu dan duduk di samping Eugene. Eugene terus diam seakan masih memendam kekesalan pada Chiraaz.
Chiraaz jadi merasa tidak enak hati, sebab biasanya Eugene bersikap ramah padanya. Namun, kali ini pria itu diam membisu, Chiraaz menelan salivanya. Otaknya berpikir keras untuk mencairkan suasana.
"Pak, saya kan, baru ya di dunia modelling," kata Chiraaz memulai pembicaraan.
Hening, Eugene hanya menoleh sekilas padanya, lalu memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil.
"Saya masih belum percaya diri di depan kamera. Jika nanti saya mengecewakan anda, bagaimana?" tanya Chiraaz.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com