255
Seluruh wilayah Jakarta pusat sudah dikelilingi oleh Edward dan Fayaaz. Tapi Chiraaz masih belum menampakan dirinya. Edward yang sangat khawatir merasa putus asa. Hari sudah menjelang malam, di mana mereka tidur, pikir pria itu.
"Astaga, Chiraaz, kamu di mana sekarang." Edward memarkirkan motornya di pinggir jalan. Sejak tadi ia sudah beberapa kali oleng karena pikiran yang tidak karuan.
"Edward, maafkan aku ya. Semua gara-gara aku," kata Fayaaz. Mereka duduk di pinggir jalan dengan perasaan lesu. Fayaaz mulai merasa bersalah.
Edward tertunduk lesu, ia tidak bisa berkata lagi. Entah yang salah siapa juga Edward tidak mau menilai. Saat ini dalam pikirannya hanya bagaimana menemukan Chiraaz dan Kevin.
"Kita harus cari ke mana lagi, ini sudah malam juga," kata Fayaaz sambil berusaha menelpon Chiraaz tapi tidak aktif.
"Entahlah, aku sudah lelah juga. Aku tidak tahu harus ke mana lagi."
"Maafkan aku, Edward," ucap Fayaaz penuh sesal.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com