89
Setelah mengorek keterangan dari orang-orang yang ditangkap oleh Alfin dan tidak mendapat jawaban memuaskan. Akhirnya Edward menemui Chiraaz di sebuah kafe untuk bicara. Chiraaz nampak gelisah setelah mendengar penjelasan Edward.
"Kesimpulannya Chiraaz, kamu harus jujur pada suami. Jika memang mau kehidupan pernikahan kamu selamat," kata Edward.
"Aku tidak mau! Baru tahu itu saja dia sudah mengusirku, Ed. Bagaimana nanti jika dia tahu masa laluku," sahut Chiraaz gusar, tangannya mengaduk minuman di gelasnya.
"Terus, mau sampai kapan kamu seperti ini? Apa harus musuh kamu yang tahu dulu, baru kamu bertindak!" seru Edward kesal.
"Entahlah, aku tidak mau Eljovan tahu." Chiraaz menelungkupkan tangan lalu membenamkan wajahnya, ia merasa frustasi untuk saat ini.
"Eljovan, suami kamu itu, Chiraaz. Dia tidak akan pernah diam. Aku yakin seribu persen, pria itu akan terus mencari tahu!"
Chiraaz Diam tidak menanggapi perkataan Edward. Dadanya sesak tak tertahankan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com