Keenzah tampak berfikir, menimbang-nimbang tekatnya kali ini. Mungkin ia harus berusaha semaksimal mungkin untuk bisa tuntas ulangan sejarah besok. Padahal hari-hari sebelumnya ia tidak terlalu memusingkan jika ulangan seperti itu. Keen di butakan ambisi untuk menang jadi, Keen harus bisa! Kali ini Keen harus punya keberanian melenyapkan sifat malasnya dan memilih untuk belajar rajin pada setiap tugas.
"Bagaimana. Kamu bisa kan?" Ustadz Zain kembali bertanya pada Keen yang diam dan tidak menjawabnya. Pemikiran Keen terbang dan melayang di udara, saat Ustadz Zain bertepuk tangan di depan wajahnya. "Oh, pasti pak, aku pasti tuntas kok. Tenang aja." Keen cengar-cengir sambil menggaruk tangannya yang di gigit nyamuk. Dalam hati Keen ingin memukul mulutnya yang gatal mengatakan hal yang masih opini.
Ustadz Zain mengangguk dengan tersenyum.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com