Pagi itu seorang santri bernama Hasan di panggil Kiai. Sesampainya di rumah Kiai sudah ada tamu. Hasan pemuda yang lumayan tampan dan jago karate.
Perintah Kiai adalah Hasan diminta untuk menikahi Halwa. Dengan sangat terpaksa Hasan datang ke Rumah tamu tadi dan mengikuti permintaan Kiai.
Dia mengucapkan ijab qobul. Dan sudah resmi menjadi suami dari Halwa gadis yang tidak sadarkan diri.
Hari-hari berlalu dengan cepat, Hasan disarankan untuk membacakan surat-surat cinta dari Almarhum kekasih Halwa. Ayah mertuanya pergi ke Jakarta karna cucu dari anak pertamanya sedang sakit. Hasan mengusap kaki dan lengan Halwa, dengan air hangat.
"Beh ... Jan seputih salju.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com