Louis masih dengan ekspresi tak percayanya akhirnya memutuskan untuk duduk tepat di samping meja Karina. Ia merasa cemas sebab dirinya yakin jika Ken tengah menahan amarahnya saat ini. Memang orang lain tidak akan melihatnya. Tapi Louis bisa. Rahang Ken terlihat mengeras.
"Bagaimana ini? Aku sangat yakin jika Tuan Ken melihatnya tadi," batin Louis khawatir. Dirinya terus memperhatikan gerak-gerik pria yang memakai kacamata hitam itu.
"Lihat tangannya sudah mengepal begitu. Astaga! Habislah sudah Nona Karina," batinnya lagi.
"Karina, kamu kenapa? Kok tegang begitu?" tanya Lastri.
"Karina tidak apa-apa Bu," dustanya.
Adam yang tengah menggenggam tangan Karina bisa merasakan suhu dingin seperti es batu. Sepertinya memang sedang ada yang disembunyikan oleh wanita cantik yang sampai saat ini masih terus bertahta di dalam hatinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com