Indry pun kini berdiri tepat di depan pintu. Ia akan menunggu di sini dan memastikan tidak ada yang masuk.
Hingga netranya kembali membola melihat pria yang teramat dikenalnya sedang menuju ke mari.
"Adam?" Indry langsung mengepalkan tagannya. Kepalanya mendadak mendidih begitu saja.
"Untuk apa pria brengsek itu ke sini?"
Indry benar-benar membenci sosok Adam. Sosok pria yang telah menorehkan luka ke sahabat terbaiknya. Indry benar-benar tidak sudi melihat wajah teduh yang telah memperdaya sang sahabat.
Dari awal hubungan. Indry memang sudah tidak suka dengan Adam. Sudah berulang kali ia katakan kepada Karina jika Adam bukanlah pria yang baik. Tapi, Karina yang dulu begitu bucin hanya menganggap perkataannya sebagai angin lalu semata.
Di dalam ruangan.
"Ah maaf." Ken langsung menjauhkan diri. Karina hanya diam dan lebih memilih untuk menundukkan kepalanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com