Sudah tiga bulan lamanya, pernikahan Ken dan Karina berlangsung.
Ya, keduanya sudah mulai bisa menerima kehadiran masing-masing. Sosok Ken juga sudah tidak dingin seperti dahulu lagi.
Karina yang saat ini berada di kantornya sedang menandatangi beberapa berkas.
"Huek." Tiba-tiba saja dirinya merasa mual dan pusing.
"Ya ampun. Kenapa mualnya gak kunjung hilang juga selama seminggu ini. Heran," ujar Karina.
Ya, apa yang dikatakannya itu benar sekali. Rasa mual dan pusing yang melanda tak kunjung hilang juga.
Jika diingat kembali. Semenjak resmi menjadi istri dari Ken. Dirinya selalu saja sakif. Padahal dulunya bisa dibilang ia jarang sakit. Bukan tidak pernah sakit.
Tubuhnya semakin manja saja kian hari. Karina benar-benar bingung kenapa hal itu bisa terjadi kepadanya.
"Huek." Kembali memuntahkan isi perutnya.
"Ya Tuhan. Rasanya aku tidak sanggup." Melap bibirnya dengan tisu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com