webnovel

Suami Butaku

Vol 1 Karina harus menerima pahitnya dikhianati oleh sang kekasih. Padahal mereka sudah hampir merencanakan pernikahan. Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata sang kekasih berselingkuh dengan sepupunya sendiri. Karina benar-benar terpuruk. Ia tahu jika sang kekasih berselingkuh karena dirinya yang tidak pernah mau melakukan hal yang lebih intim dari yang namanya pegangan tangan. Bukan Karina sok suci atau apa. Dirinya hanya selalu mengingat nasehat sang Mama yang menyuruhnya untuk selalu menjaga kehormatannya. Ditengah keterpurukannya, Karina malah harus dikejutkan ketika sang Papa menerima perjodohan dari teman lama. Ia yang memang selalu berbakti dan tidak ingin mengecewakan orang tuanya mau tak mau menerima perjodohan itu. Perjodohan dengan seorang pria buta. Bagaimanakah kisah Karina selanjutnya? Akankah ia bahagia dengan pernikahannya? Vol 2 “DASAR ANAK PEMBUNUH!” Kata-kata itulah yang selalu didengar oleh gadis cantik berusia 21 Tahun, bernama Amanda Mentari. Mentari harus menutup telinganya tatkala kata-kata menyakitkan itu terlontar. Bukan sekali dia harus mendengarnya. Namun, berkali-kali. Semua orang mengatakan kalau dia itu anak pembunuh. Bukan itu saja, embel-embel ‘Anak Haram’ juga selalu dilontarkan orang-orang kepadanya. Mamanya meninggal dunia dan Papa kandungnya itu telah membunuh putri dari pasangan Ken dan Karina, kakak kembar dari Keysan Langit Pratama. Pria tampan berwajah dingin yang hanya lebih muda tiga bulan dari Mentari. Langit sangat membenci sosok Mentari dan selalu menghina bahkan menjadikan gadis malang itu sebagai pesuruhnya. Hingga pada suatu malam, Langit yang begitu membenci Mentari berniat menghancurkan gadis cantik itu dengan mengambil keperawanannya.

Layla2000 · Urbano
Classificações insuficientes
202 Chs

Jangan Pergi

Mamanya itu tidak menjawab dan masih begitu syok. Dan sedikit kemudian Mamanya malah langsung menangis. Jelas Farel semakin bingung saja dibuatnya.

Sebenarnya ada apa? Apakah Mamanya mengenal sosok Alya? Tapi, kenapa reaksi Mamanya seperti orang ketakutan begitu?

"Ma," ulangnya lagi.

Bukannya menjawab. Mamanya malah pergi begitu saja tanpa berkata satu katapun. Jelas, Farel dibuat semakin bingung saja.

"Brak." Pintu ditutup lumayan keras.

"Astaga!" Mengelus dada karena terkejut.

Farel menghembuskan nafas kasar. Seketika kepalanya mendadak berdenyut dengan pertanyaan-pertanyaan yang terus berputar di kepalanya.

"Lama-lama kepalaku bisa pecah jika dipaksakan berpikir seperti ini," dengusnya.

Ia pun akhirnya memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Ruangannya itu terasa begitu pengap.