webnovel

Suami Butaku

Vol 1 Karina harus menerima pahitnya dikhianati oleh sang kekasih. Padahal mereka sudah hampir merencanakan pernikahan. Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata sang kekasih berselingkuh dengan sepupunya sendiri. Karina benar-benar terpuruk. Ia tahu jika sang kekasih berselingkuh karena dirinya yang tidak pernah mau melakukan hal yang lebih intim dari yang namanya pegangan tangan. Bukan Karina sok suci atau apa. Dirinya hanya selalu mengingat nasehat sang Mama yang menyuruhnya untuk selalu menjaga kehormatannya. Ditengah keterpurukannya, Karina malah harus dikejutkan ketika sang Papa menerima perjodohan dari teman lama. Ia yang memang selalu berbakti dan tidak ingin mengecewakan orang tuanya mau tak mau menerima perjodohan itu. Perjodohan dengan seorang pria buta. Bagaimanakah kisah Karina selanjutnya? Akankah ia bahagia dengan pernikahannya? Vol 2 “DASAR ANAK PEMBUNUH!” Kata-kata itulah yang selalu didengar oleh gadis cantik berusia 21 Tahun, bernama Amanda Mentari. Mentari harus menutup telinganya tatkala kata-kata menyakitkan itu terlontar. Bukan sekali dia harus mendengarnya. Namun, berkali-kali. Semua orang mengatakan kalau dia itu anak pembunuh. Bukan itu saja, embel-embel ‘Anak Haram’ juga selalu dilontarkan orang-orang kepadanya. Mamanya meninggal dunia dan Papa kandungnya itu telah membunuh putri dari pasangan Ken dan Karina, kakak kembar dari Keysan Langit Pratama. Pria tampan berwajah dingin yang hanya lebih muda tiga bulan dari Mentari. Langit sangat membenci sosok Mentari dan selalu menghina bahkan menjadikan gadis malang itu sebagai pesuruhnya. Hingga pada suatu malam, Langit yang begitu membenci Mentari berniat menghancurkan gadis cantik itu dengan mengambil keperawanannya.

Layla2000 · Urbano
Classificações insuficientes
202 Chs

Hamil

Jam kuliah Princess telah berakhir. Perempuan itu sedikit termenung merasakan kepala pening yang begitu kuat menyergap. Dia merasa tak sanggup beranjak hingga Niko ikut penasaran dengan apa yang menimpa kekasih hatinya.

"Kamu mau aku antar pulang, Cess?"

"Enggak usah, Nick."

"Yakin? Wajah kamu kayak agak pucat gitu lho," ujar Niko khawatir seraya hendak menyentuh pelipis Princess.

Perempuan itu segera menghalau lengan Niko seraya meyakinkan, "aku enggak apa-apa, kok. Nanti aku mampir klinik pas pulang. Tenang aja."

"Hmm, baiklah. Hati-hati di jalan ya."

"Oke, kamu juga."

Setelah Niko berlalu, Princess mencoba menghalau rasa pening dengan melancarkan rencana. Ya, dia memang sebaiknya benar-benar mampir ke klinik untuk memeriksakan kesehatannya yang akhir-akhir ini menurun. Barangkali dia butuh suplemen ekstra guna meningkatkan daya tahan tubuh, siapa tau? Begitulah selanjutnya, dia benar-benar berhenti di klinik umum lewatan jalan pulang dimana disitu masih cukup sepi.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com