Kenan berlari memasuki toko perhiasan miliknya yang di pegang oleh Vanya setelah keluar dari mobil yang terparkir sembarangan.
Wajahnya memerah menahan amarah dan juga lelah, nafasnya sudah tidak beraturan terlihat sekali dari bahunya yang naik turun dengan cepat.
Membuka pintu dengan kasar, mata Kenan langsung mencari keberadaan Zanna di seluruh ruangan tapi di ruangan ini hanya ada dua pegawai yang selalu menjaga counter tanpa Zanna dan juga Vanya.
"Dimana Vanya?!" Bentak Kenan. Dua karyawan yang ada di sana tersentak mendengar pertanyaan Kenan dengan berteriak. "DIMANA?!"
"Ada apa berteriak seperti itu? Ini bukan lapangan, kenapa harus berteriak seperti itu?" Tanya Vanya.
Kenan menoleh ke arah sumber suara, Vanya yang baru saja keluar dari pantry dengan membawa gelas di tangan kirinya.
"Dimana Kiran sekarang?" Tanya Kenan.
Kenan mendekat ke arah Vanya yang berjalan melenggang mengabaikan Kenan yang sudah terbakar emosi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com