"Aku tidak tahu Kenan Sayang. Aku tadi juga terkejut ada dia disini. Aku tidak janjian untuk pulang bersama-sama dengan dia dan kamu lihat sendiri sejak kamu sampai disini aku tidak memegang ponsel sama sekali karena kamu akan marah jika aku memegang ponsel dan mengabaikan kamu."
***
Perjalanan menuju Tokyo terasa hening karena Kenan yang merajuk. Kenan masih tidak percaya dengan yang dikatakan Zanna tentang pertemuannya dengan Arta yang tidak disengaja. Kenan tetap kekeh dengan pendiriannya yang mengatakan jika Zanna mengatur janji dengan Arta untuk pulang bersama dan mampir di pom bensin dengan alasan membeli sesuatu.
"Masih marah?" Kenan tidak menjawab, dia malah membalikan tubuhnya menghadap sisi kanan jalanan. Zanna hanya tersenyum geli melihat Kenan yang seperti anak kecil. Tidak biasanya pria kekar ini manja seperti ini. Kenan harua dibujuk terlebih dahulu baru dia tidak akan marah lagi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com