Stela sekarang sudah mulai sedikit lebih tenang, dia bingung sekarang harus bagaimana semua rencananya untuk masa depan dia dan juga berbagai upaya yang sudah dia lakukan demi mencapai cita-citanya hancur begitu saja tanpa tersisa satu pun bagaikan kaca yang di pecahkan akan sulit untuk mengutip serpihannya kembali. Itu yang Stela rasakan sekarang dia bingung harus mengambil pilihan.
Dengan perlahan Stela membuka pintu kamarnya, saat dia melihat ke sebelah kiri dia terkejut melihat Eric yang berdiri di kamarnya sambil menatap kearah depan dengan tatapan yang sulit untuk di tebak.
Merasa di liat Eric melihat kearah Stela.
"Bapak ngapain?" Tanya Stela dengan suara yang serak-serak seperti habis menangis.
"Nunggu kamu" jawabnya.
Stela mengerutkan keningnya heran, "ada apa?" Tanya Stela.
"Saya mau bicara sama kamu" jawab Eric.
Stela mengangguk lalu membuka pintu kamarnya, "di balkon aja saya malas turun kebawah" jawabnya mempersilahkan Eric masuk ke dalam.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com