webnovel

Sorry, i love him

WARNING!! Adult konten banyak adegan dewasa dan kekerasan

NvigirlFanaticzz · LGBT+
Classificações insuficientes
40 Chs

part 6

Sore hari ini jimin masih menyibukkan dirinya di butiknya. Baru saja seorang pelanggan wanita memesan sebuah setelan jas untuk putranya untuk acara pernikahan sepupunya yang akan di laksanakan tiga minggu lagi.

Jimin masih berkutat dengan pekerjaannya yang begitu banyak ada beberapa rancangan gaun dan setelan jas untuk pernikahan dan acara formal lainnya untuk di selesaikan satu bulan ke depan. Beberapa sudah berada di tahap penyelesaian dan ada juga yang masih tahap penjahitan dengan bantuan beberapa karyawannya.

𝙏𝙤𝙠 𝙏𝙤𝙠 𝙏𝙤𝙠

"Masuk." Ucap jimin sambil memasang kancing pada jas yang sudah berada pada tahap penyelesaian.

"Tuan muda jimin, nyonya besar meminta anda untuk datang ke kediaman Kim nanti malam." Ucap seorang pria tampan yang baru saja masuk ke ruangan kerja jimin. Jimin melirik orang itu dan kembali menyelesaikan pekerjaannya.

"Ne jaehyun-ssi aku akan datang. Em.. Apa hanya itu saja?" Tanya jimin sambil menoleh ke arah jaehyun.

"Nyonya min meminta saya untuk menjemput tuan muda."

"Baiklah kau bisa menungguku duduklah aku akan meminta karyawan ku membawakan minuman untukmu."

"Tak perlu repot tuan."

"Hei, tidak apa-apa. Sudah nyaman kan dirimu. aku akan menyelesaikan pekerjaanku, sebentar lagi selesai." Jimin pun memanggil karyawannya untuk memberikan minuman dingin pada jaehyun dan jimin pun kembali melakukan pekerjaannya.

Jaehyun memandang jimin kagum. Bagaimana tidak sosok cantik yang notabenenya istri dari atasannya itu. Jaehyun kagum dengan sifat jimin. Baik hati, ramah, ceria dan sangat perhatian. Ah.. Jaehyun sempat membayangkan kapan ia bisa mendapat seseorang yang mempunyai sifat seperti tuan mudanya itu. Jaehyun yang tenggelam pada lamunannya pun tersadar akibat suara jimin yang menggema di ruangan itu.

"Selesai!" Ucap jimin dengan perasaan senang dan puas akan hasil pekerjaan nya. Jaehyun pun beranjak dari duduknya dan mendekat ke arah jimin yang kembali memeriksa beberapa jahitan.

"Wah.. Tuan muda, ini sangat indah. Rancangan tuan muda benar-benar berbeda dari yang lain.-jaehyun terpana pada hasil kerja tuannya begitu rapi dan elegant. Dan akhirnya ia pun sadar dengan kelancangannya.- Oh.. Maaf tuan atas perilaku saya."

"Jaehyun-ssi santai saja. Jangan terlalu formal padaku. Ayo kita pergi sekarang, aku tak ingin eomma kim menunggu lama." Dan di angguki oleh jaehyun.

Mereka pun pergi dari butik sebelumnya jimin menyuruh salah satu karyawannya untuk tidak lupa mengantarkan mobilnya ke rumahnya karena ia akan pergi dengan mobil yang di kemudikan asisten suaminya itu.

Setelah 20 menit berlalu, jimin dan asisten taehyung yang bernama jaehyun itu sampai pada kediaman keluarga kim.

Jaehyun berjalan masuk di ikuti oleh jimin dibelakangnya.

Setelah sampai di ruang tengah, jaehyun dapat melihat di sana tuan kim dan nyonya kim sedang duduk santai. Jaehyun pun membungkukkan badannya setelah dia berada di dekat kedua orang itu.

"Tuan besar, nyonya besar tuan muda jimin sudah datang." Ucap jaehyun dengan sopan.

"Oh.. Ya jaehyun terima kasih." Ucap tuan kim.

"Ne tuan, saya permisi." Jaehyun pun undur diri dari sana dan tinggal lah mereka bertiga jimin, nyonya dan tuan kim. Nyonya kim yang melihat jimin pun bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah jimin untuk menyambutnya.

"Jimin sayang, kau datang nak!" Ucap nyonya kim antusias akan kedatangan menantu kesayangannya.

"Eomma, apa kabar?" Tanya jimin sambil memeluk ibu mertuanya.

"Eomma baik sayang." Ucap nyonya kim sambil mengecup pipi chubby jimin.

"Ekhem.." Suara berat seseorang mengalihkan perhatian jimin dan nyonya kim. Mereka pun menoleh ke arah suara itu.

"Kalian asik sendiri dan mengabaikan ku." Ucap tuan Kim yang terdengar merajuk jimin tersenyum geli melihat ayah mertuanya yang seperti itu

"Appa~ jangan merajuk ingat umur." Ucap jimin tanpa sungkan dan memberikan pelukan pada ayah mertuanya yang sudah ia anggap ayahnya sendiri.

"Yak! Kau pikir appa sudah tua eoh?" Protes Tuan kim.

"Hum.. Menurut appa?" Tanya jimin sambil melirik pada nyonya kim yang menahan tawa.

"Y-ya sih.. Hehe.." Tuan kim tertawa kikuk dan nyonya kim memutar bola matanya jengah melihat kelakuan suaminya.

"Duduklah sayang eomma akan ambilkan minuman dulu." Jimin pun mengangguk dan nyonya kim pun berlalu meninggalkan jimin dan tuan kim di ruangan itu.

"Jimin, bagaimana butik dan restoran mu? Apa berjalan lancar?"

"Ne appa, restoran semakin ramai begitu pun butik beberapa hari yang lalu aku mendapat pesanan gaun pesta, gaun pernikahan dan beberapa setelan jas untuk acara formal dan pernikahan." Jelas jimin pada tuan kim.

"Wah.. Benarkah? Syukurlah kalau begitu. Oh ya nak, minggu depan salah satu klien appa akan menyelenggarakan pesta pernikahan putrinya. Bisa kah kau ikut datang bersama kami sebagai pengganti ketidakhadiran taehyung? Karena kau istrinya jadi akan baik jika kau yang hadir. Bagaimana?" Tanya tuan kim pada jimin, ia berharap jimin akan datang menggantikan taehyung yang sedang melakukan perjalanan bisnis.

"Baiklah appa aku akan ikut." Ucap jimin mengiyakan ajakan tuan kim.

.

.

.

Pukul 8 malam jimin pulang ke rumahnya dengan diantar oleh jaehyun.

Kini jimin sudah berada di dalam kamar setelah membersihkan diri, jimin merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya. Jimin menatap langit-langit kamarnya sambil merasakan kesepian yang ia alami saat ini.

"Hyung, baru sehari kau pergi kenapa rasanya seperti sebulan lamanya." Lirih jimin.

𝘿𝙧𝙧𝙩𝙩𝙩  𝘿𝙧𝙧𝙩𝙩𝙩𝙩  𝘿𝙧𝙧𝙩𝙩𝙩

Ponsel jimin bergetar menandakan sebuah panggilan masuk pada ponselnya jimin pun mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas nakas. Jimin melihat nama pada layar ponselnya dan menampilkan nama "𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺😘 𝘪𝘴 𝘤𝘢𝘭𝘭𝘪𝘯𝘨.." Di layarnya. Jimin begitu senang dan segera mengangkat telepon itu.

"Yoboseo hyung.."

'𝘚𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘱𝘢 𝘩𝘶𝘮??'

"Sedang berbaring hyung.

Hyung sendiri sedang apa sekarang?"

'𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘥𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘯𝘵𝘰𝘳.

𝘗𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪.

𝘏𝘢𝘩.. 𝘉𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪.

"Hyung jangan terlalu lelah, di saat

Tubuh butuh istirahat, maka hyung harus istirahat."

'𝘕𝘦.. 𝘕𝘦..𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨, 𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪!

𝘢𝘩.. 𝘈𝘬𝘶 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘪𝘯𝘥𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪 𝘤𝘦𝘳𝘦𝘸𝘦𝘵𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘪.'

"Hyung jangan mengejek ku!

Aku jadi ingin kau segera pulang~"

'𝘖𝘬𝘦𝘺, 𝘴𝘰𝘳𝘳𝘺 𝘣𝘢𝘣𝘺! 𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘱𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘤𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪.

𝘉𝘢𝘪𝘬𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘣𝘺 𝘪𝘴𝘵𝘪𝘳𝘢𝘩𝘢𝘵𝘭𝘢𝘩, 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩 𝘪𝘴𝘵𝘪𝘳𝘢𝘩𝘢𝘵 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘬𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪."

"Ya sayang, segeralah istirahat..

Aku tutup ne.. Sarang Hae Yo tuan Kim taehyung!"

'𝘚𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘏𝘢𝘦 𝘠𝘰 𝘯𝘺𝘰𝘯𝘺𝘢 𝘒𝘪𝘮 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯!'

Sambungan telepon putus, menyisakan jimin dengan senyum yang terpatri indah di bibir tebalnya. Rasa rindunya telah terobati dengan suara sang suami tercintanya. Namun saat mengangkat tangannya kirinya jimin terkejut karena tak menemukan benda kesayangannya yang di berikan suaminya pada saat hari annyversary nya yang pertama dengan taehyung.

"Ya tuhan! Kemana benda itu? Bagaimana bisa hilang.." Jimin beranjak dari ranjangnya dengan mata berkaca-kaca. ia pun mulai berkeliling mencari di seluruh sudut rumahnya. Ia pun mencari di kamarnya juga di meja riasnya, di kamar mandi.

Kini air mata jimin tak dapat terbendung lagi. Isakan pun terdengar, pikirannya takut dan juga kalut bagaimana bisa dia menghilangkan benda pemberian dari suaminya. Ia benar-benar ceroboh dan tak tahu kapan benda itu hilang.

"Bagaimana ini? Hiks.. Tae hyung bilang gelang itu di pesan khusus.. Hiks.. J-jadi.. Jadi.. Hiks.. Gelang itu hanya ada.. Hiks.. Satu di dunia.. Hiks... Hiks.. Bahkan selesainya pun tae hyung bilang.. Hiks.. Satu bulan lamanya.. Huweeee..." Jimin bingung karena tak mungkin jimin kembali memesannya dan meminta untuk menyelesaikannya dalam satu minggu, heol.. It's impossible!

Pikiran jimin benar-benar kalut dan juga ia bingung harus bagai mana sampai sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.

𝙏𝙞𝙣𝙜

Jimin pun segera mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas meja riasnya.

𝙁𝙧𝙤𝙢; +8265011𝙭𝙭𝙭𝙭𝙭

09.09𝙥𝙢

𝙼𝚊𝚊𝚏 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞 𝚒𝚜𝚝𝚒𝚛𝚊𝚑𝚊𝚝 𝚊𝚗𝚍𝚊.

𝙰𝚙𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛 𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝙺𝚒𝚖 𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗?

Jimin mengernyit bingung karena sebuah nomor tak di kenal menyambangi ponselnya. Dan ia pun segera membalasnya.

𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪

09.10𝙥𝙢

𝚈𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝙺𝚒𝚖 𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗.

𝙼𝚊𝚊𝚏 𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚙𝚎𝚛𝚕𝚞𝚊𝚗 𝚊𝚙𝚊?

𝙁𝙧𝙤𝙢; +8265011𝙭𝙭𝙭𝙭𝙭

09.12𝙥𝙢

 𝚂𝚊𝚢𝚊 𝙹𝚎𝚘𝚗 𝚓𝚞𝚗𝚐𝚔𝚘𝚘𝚔, 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚙𝚊 𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚑𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚋𝚞𝚊𝚑 𝚐𝚎𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚗𝚒? *picture*

Di dalam foto itu terlihat gambar sebuah gelang perak berantai 3 dengan hiasan manik perak berbentuk bulat dan di antaranya terdapat manik kecil berbentuk huruf inisial KJ & KT.

𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪

09.15𝙥𝙢

𝚈𝚊 𝚝𝚞𝚑𝚊𝚗! 𝙰𝚔𝚞 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚊𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊. 𝙰𝚙𝚊 𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚖𝚞𝚔𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊?!"

𝙁𝙧𝙤𝙢; +8265011𝙭𝙭𝙭𝙭𝙭

09.17𝙥𝙢

𝙱𝚎𝚗𝚊𝚛, 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚖𝚞𝚔𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒 𝚊𝚛𝚎𝚊 𝚙𝚊𝚛𝚔𝚒𝚛 𝚋𝚊𝚗𝚍𝚊𝚛𝚊 𝚙𝚊𝚐𝚒 𝚝𝚊𝚍𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚞𝚊𝚑 𝚔𝚊𝚛𝚝𝚞 𝚗𝚊𝚖𝚊 𝚍𝚒 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚒𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊.

𝙺𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚐𝚎𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚒 𝚙𝚊𝚍𝚊𝚖𝚞.

𝙰𝚙𝚊 𝚋𝚎𝚜𝚘𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚠𝚊𝚔𝚝𝚞?

𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪

09.20𝙥𝙢

𝙼𝚊𝚊𝚏 𝚋𝚎𝚜𝚘𝚔 𝚊𝚔𝚞 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚜𝚒𝚋𝚞𝚔.

𝚄𝚖.. 𝙱𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚔𝚊𝚞 𝚍𝚊𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎 𝚋𝚞𝚝𝚒𝚔 𝚔𝚞 𝚜𝚊𝚓𝚊?

𝙳𝚒 𝚍𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔 𝚐𝚊𝚗𝚐𝚗𝚊𝚖, 𝚡𝚡𝚡𝚡𝚡

𝙁𝙧𝙤𝙢; +8265011𝙭𝙭𝙭𝙭𝙭

09.23𝙥𝙢

𝙰𝚑.. 𝙱𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚜𝚘𝚔 𝚊𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚝𝚊𝚗𝚐.

𝙱𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚓𝚞𝚖𝚙𝚊 𝚋𝚎𝚜𝚘𝚔  𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞 𝚒𝚜𝚝𝚒𝚛𝚊𝚑𝚊𝚝𝚖𝚞.

𝙺𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖!

𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪

09.23𝙥𝙢

𝙽𝚎, 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑.

𝚂𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖!

Jimin tanpa sadar melompat lompat kegirangan karena seseorang menemukan gelang pemberian dari suaminya itu. Dia sangat bersyukur bahwa benda itu tidak benar-benar hilang.

"Kyaaaaa... Aku senang sekali! Ada yang menemukannya jika tidak... Ah.. Aku tak bisa membayangkan bagaimana lubang ku akan habis oleh suami mesum ku. Bisa-bisa satu minggu aku tak akan bisa berjalan." Jimin bergidik ngeri membayangkannya. Jimin pun akhirnya menidurkan dirinya untuk segera tertidur karena malam semakin larut dan besok pagi dia harus segera ke butiknya untuk mengerjakan beberapa rancangannya yang sudah masuk ke tahap penyelesaian.

𝙏𝘽𝘾