Aku menahan angin dengan telapak tanganku. Melindungi kedua mataku. Pasir pantai ikut beterbangan. Angin terlalu kencang sore hari ini. Beberapa orang malah terlihat meninggalkan pantai. Mungkin mereka merasa takut. Atau mungkin cinta mereka tak pernah sekuat badai yang mengempas pantai.
Sudah setengah jam lebih aku berdiri di sini. Dan, anehnya aku tidak merasa bosan sama sekali. Sore hari semakin turun mendekati senja. Orang-orang sudah semakin sepi saja. Aku tetap menatap laut di sini. Meski membenci beberapa hal yang berkaitan dengan laut. Sebenarnya, aku juga menyukai sebagian dari laut. Aku menyukai riak-riaknya, terkadang terlihat begitu lembut. terkadang juga menggenaskan. Seperti perasaan orang yang sedang jatuh cinta. Setiap menatap laut aku membayangkan bahwa aku sedang jatuh cinta. Itulah alasan aku membenci orang-orang yang datang ke laut hanya untuk menenangkan hati mereka yang patah.
Angin yang kencang membawa awan, lalu membias di balik cahaya matahari.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com