...kakeknya juga meninggal. Ayahnya? la bekerja di luar kota, semua biaya Wulan dan neneknya selalu dikirimkan oleh ayahnya. Hingga saat ini, ayahnya masih betah sendiri, entah sampai kapan. Tapi ia pernah bercerita pada Wulan, bahwa belum ada yang bisa menggantikan posisi ibunya. Memiliki Wulan adalah hal yang sangat terindah baginya.
"Kamu sangat mirip sekali dengan ibumu. Baik, tegar, walaupun kadang suka menangis diam-diam," ucap ayahnya dulu setelah ibu meninggal.
"Ibumu, adalah perempuan yang baik," tutupnya. Dulu ayah sering kali mengucapkan kalimat itu, saat mereka sama-sama merindukan ibunya.
Sejak bertemu Ujang, la merasa Ujang adalah sosok yang ia harapkan selama ini. Sosok lelaki yang setia, seperti ayahnya. Sosok lelaki bertanggung jawab seperti ayahnya. Tapi ternyata ia salah. Ujang tak sebaik yang ia kira.
Wulan terdiam. Tatapannya berubah sendu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com