...pelan-pelan, tanpa aku sadari. Dan sudah sejauh itu saja kau menjauh. Membuat semua yang sudah kubangun di kepalaku runtuh.
Aku hampir saja kehilangan akal sehatku. Merasa hidupku tidak berarti lagi. Bertanya pada diriku sendiri, dengan siapa aku akan hidup nanti? Perasaanku sudah terlanjur kuserahkan kepadamu seluruhnya. Remuk sudah semua doa. Bahkan aku sempat berpikir buruk, kenapa sekejam ini Tuhan menciptakan akhir?
Hari semakin berlalu bersama rasa telah dan patah hati. Hingga akhirnya aku jadi tersadar lagi, bahwa aku salah!
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com