Esoknya Setelah Pertemuan yang melelahkan. Dikarenakan ini hari minggu jadi kami sekeluarga di rumah. Tiya di kamar, aku ngak pernah tahu dia ngapain di kamarnya. Karena aku udah ngak kesana semenjak tukaran kamar. Ibu sedang di bawah membersihkan dapur tadi sisa sarapan, ayah ada di ruang tengah sambil kerja. Dan aku sendiri, masih dikamar untuk belajar. Namun, belajar setiap saat juga membuat ku bosan. Akupun turun ke bawah dan menuju dapur.
Aku melihat ibu kecapean yang membuatku sedikit kasian, tentu saja aku menyodorkan diri untuk membantunya "bu aku bantuin yh... " belum di persilahkan aku sudah mengambil spons yang di pegang ibu dan melanjutkan cuci piring. Yang pikirku ibu akan kaget nyatanya dari tadi raut wajahnya hanya datar
"nje nak, ya sudah ibu buatin dady mu kopi aja. Makasih ya. Abang..ups. maaf ya udah di lanjut aja"ibu yang sudah tahu raut wajah yang bahagia ini akan berubah setelah melanjutkan kalimatnya langsung melanjutkan yang ia ingin lakukan yaitu membuatkan dady kopi.
Tak berselang beberapa saat Ibu sudah kembali ke dapur untuk meletakkan nampan, dan kiah yang telah selesai dengan cucian piring nya telah duduk di di kursi meja makan dan termenung. Ia bahkan tidak menyadari ibunya memasuki dapur. 'mengapa ibu tidak pernah mengakatan kalau kakek Gusti Raden yang dulu ya, ibu hanya selalu bilang bahwa dia dari keraton namun tak pernah bilang bahwa ia anaknya. Dan kenapa aku sekata pun namaku tak ada nama jawa keraton Tiya juga begitu. Sejak kapan sebenarnya mereka bermusuhan? Hmmm.... ' ucap Kiah dalam renungannya. Ibunya yang melihatnga membuatnya kaget dengan menghantamkan nampan yang di genggam nya ke meja dan tentu saja hal tersebut membuat Dzakiah kaget dan sadar dari renungannya.
"Ibuu, ngagetin ah.. "Kiah yang kaget lagsung tersadar dan agak tidak suka
"Aduh, neng gelis, jangan melamun di masukin setan mau?? Hhhh.... "Ibunya yang terlihat senang hanya bisa tertawa
"Ah ibu, apaan sih"aku yang masih kaget memperbaiki posisi duduk
"kamu mikirin apa sih?? Sampe kosong gitu matanya"Ibunya yang mulai bertanya tentang lamunan anaknya. Kiah yang ke inget dengan lamunannya langsung saja bertanya, karena di persilahkan.
"Ibu cerita dong sejak kapan dan apa penyebab ibu bertengkar dengan Eyang? Dan kenapa Ibu selama ini ngakunya cuma warga keraton biasa? Dan mengapa namaku ngak ada nama keturunan Jawanya? Cerita Bu"Kiah yang mendesak Ibunya dengan pertanyaan tersebut membuat raut wajah ibunya langsung berubah. Dan Ibunya meninggalkan Kiah keluar dapur dan naik ke kamar. "Bu, Ibu, Bu, cerita napa sih"Kiah yang mengejar Ibunya ke atas
"Ngak ada yang perlu di ceritain Ya. Emang Ibu warga biasa kok. Udah"Ibu udah jalan lurus menuju kamarnya. Dan Kiah hanya bisa pasrah dan menunggu, karena ia tahu jika Ibunya sudah Bilang tidak maka tidak akan. Ia pun kembali ke kamarnya dengan kecewa.
<<<<<<<FB>>>
Saat Ayu masih berusia 3 tahun Ibunya Anjani memilih untuk tidak tinggal di tempat tinggal utama keluarga keraton ia memilih untuk tinggal sebagai warga biasa. Ia tak bisa hidup disana di karenakan terlalu banyaknya cacian yang ia dapatkan dari istri lain suaminya, pada saat itu masih Abimanyu yang mendudukki tahta keraton. Karena, hanya Anjani yang tidak berasal dari keluarga bangsawan dan itu membuatnya tidak di hargai dan pada saat itu suaminya lebih memilih diam. Saat Ayu sudah berumur 9 tahun ia sering main ke kerumah keluarga keraton, namun saat disana ia tidak mengetahui bahwa ia salah satu dari keluarga tersebut. Ia hanya mengetahuinya sebagai warga keraton biasa. Jadi saat kesana ia sering bekerja dan melayani keluarga keraton. Bahkan Ayu Tidak mengetahui nama lengkapnya ia hanya mengetahui namanya adalah Ayu Kusuma Anjani. Dan tidak mengetahui nama aslinya.
Saat Ayu sering bekerja di keraton tidak seorang pun yang mengetahui bahwa ia Ayu. Karena Ayu adalah yang paling bungsu diantara mereka jadi mereka tidak mengingatnya dan juga Ayu pergi saat masih berusia 3 tahun. Hingga ia berumur 17 tahun Abimanyu ayah kandungnya datang kerumah mereka berdua Ayu dan Anjani. Saat itu Ayu sangat bahagia karena dikunjungi oleh Gusti Raden walau sudah turun tahta dan digantikan oleh anak pertamanya. Ia memberi hormat kepada Abimanyu. Dan Abimanyu langsung memeluknya, membuat Ayu kaget dan sedikit takut. Ia pun memanggil ibunya "Mbok, Mbok, Mbok, iki ana Gusti Raden" teriak Ayu memberitahu bahwa Gusti Raden ada disini, sambil memanggil Ibunya. Ibunya Sontak Kaget Dan Langsung Keluar.
"Gusti Raden,kenopo ana kene??"Ibu memberi salam sambil bertanya kenapa Abimanyu ada disini
"Anjani, tolong pulang ke keraton"pinta Abimanyu yang membuatAyu sedikit bingung
"Pulang maksudnya?"Ayu yang kaget langsung bertanya
"Tidak apa-apa kok, udah kamu masuk aja"pinta ibu yang sepertinya menyembunyikan sesuatu dari Ayu
"Nje Mbok... "Ayu yang tidak ingin membantah Ibunya langsung masuk
"Kenapa mas?? Kan Aku udah ngak mau balek"jelas ibu
"Kamu dari langit kan? Kamu punya sayap? Kamu Zenkan Dan Aku Eni Mu. Aku Mengingat semuanya. Ku mohon, maafkan aku"Abimanyu yang tunduk sambil meminta maaf
"Hah... Maksud kamu apa Mas?? Kamu sudah mengingatnya? Kamu sudah sembuh? "Ibu yang kaget namun tetap bahagia Karena Abimanyu sembuh dari lupa ingatannya.
Anjani adalah adik dari Ratu Izenik sekarang.
Abimanyu mengalami lupa ingatan saat Ayu berumur 2 tahun dikarenakan waktu Abimanyu terlalu terbuai dengan tahtanya dan melupakan janjinya saat menikah dengan Anjani yang seorang Zen Dari Langit Izenik. Dikarenakan Anjani dinikahi sebagai istri keempat maka perjanjian antara Abimanyu dan Anjani lebih ketat dari perjanjian pernikahan pasangan Izenik biasanya. Pada saat itu Abimanyu mengalami kecelakaan yang diatur oleh Pengendali Izenik, dan mengalami kecelakaan dan membuatnya lupa ingatan tentang Anjani dan anak dari Anjani. Anjani yang harusnya kembali ke Izenik malah ingin tinggal dan meminta agar ingatan suaminya dikembalikan. Izenik mengabulkannya namun dengan syarat dia harus keluar dari keluarga keraton dalam 1 tahun dan tak boleh menginjakkan kakinya agi. Namun itu tidak berlaku untuk anak-anaknya yang sudah besar. Hanya untuk Ayu, Ayu tidak boleh mengenal keluarganya hingga berumur 17 tahun, namun tetap boleh ketemu dengan mereka. Pada saat umur Ayu 17 tahun. Saat itulah ingatan Abimanyu akan kembali. Dan dari kejadian Abimanyu kecelakaan sejak itu Anjani tidak di hargai. Ia Pun Pergi setelah 1 tahun.
Setelah kejadian pertemuan antara Abimanyu dan Anjani, Anjani dan Ayu kembali ke rumah keluarga keraton. Dan saat itu Ayu kaget dan kecewa dengan Ibunya dan sangat marah dengan keluarganya yang tidak pernah mengenalnya. Sejak saat itu Anjani dan Ayu lah yang paling di manja dan di layani di keraton. Sampai pada saat usia Ayu 20 ia di sukai oleh saudara tirinya, yaitu anak 3 dari istri ke 2 ayahnya, bernama Arjuna. Saat itu Ayu memang tidak menyukai siapapun, dan Si Arjuna terang-terangan ingin menikahi Ayu. Sang Ibu dari Arjuna yang mengetahuinya tidak menyukai hal tersebut. Dan menyuruh Arjuna untuk tidak pernah bertemu dengan Ayu. Ayu lebih memilih untuk berlibur ke Bali. Namun takdir berkata lain ia bertemu dengan turis dan saling jatuh cinta mereka pun menikah, tanpa sepengetahuan orang keraton. Saat kembali ke jogja ia tidak disuka dikarenakan menikah dengan orang luar, apalagi Ibu dari Arjuna yang merasa anaknya ditolak, membuatnya semakin membenci Ayu dan Anjani. Ayu tetap memilih untuk tinggal di keraton hingga sebulan kemudian ibunya meninggal karena jatuh dari Gunung Kidul, yang tepatnya bagi Ayu Ibunya sengaja dibunuh dan dijatuhkan dari gunung tersebut. Hingga akhir Ayu Tidak Mengetahui bahwa Ibunya adalah Zen. Dari saat itu Ayu sangat membenci keluarga Keraton dan memilih untuk pindah ke Bali. Saudara-saudara Ayu juga memilih untuk memisahkan diri.
<<<B>>>>>>>>
Ayu Terbangun dari tempat tidurnya dan tersadar bahwa di pipinya ada air mata. Ia menangis saat bermimpi. Namun mimpi Ayu aneh ia melihat dirinya dan Ibunya, Anjani. Saat ia masih membersihkan air mata dari pipinya, suaminya masuk ke kamar.
"You cry? "tanya Maxi yang kaget saat masuk melihat istrinya sedang menangis
"Tidak, aku tadi tidur dan bermimpi. Pas bangun eh, tau tau nangis"jelas Ayu sambil mengambil tisu
"oh, emang kamu dream apa?"tanya Maxi yang sudah duduk di samping Ayu
"Ngak, bukan apa-apa"Ayu tidak ingin menceritakannya
'kenapa aku melihat Ibu dengan sayap dan mengapa sayapnya berbeda dengan orang yang memiliki sayap yang biasa kulihat di mimpi ku sebelumnya jika memang itu adalah orang yang telah mati dan masuk surga'
------"------
Note:
*FB=flash back
*B=back
------"------
-maaf jika ada yang salah, karena saya manusia biasa
-tolong bantu saya lewat vote. Vote itu gratis, tambah pahala. Lagi bulan puasa ✌
-Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang berpuasa
-tetap berlanjut
-di tunggu ya
-follow saya juga
-cerita ini hanya fiksi
❤✌❤
^^^^^TBC^^^^^
Preview Episode Selanjutnya
(3)Izenik