"Ini untuk berterima kasih padamu karena membantuku di pusat perbelanjaan waktu itu, karena kau membantuku memukuli bajingan itu, Zheng hao, dan atas kepercayaanmu pada Keluarga Zheng."
Selesai berbicara, Zheng Yan mendentingkan gelasnya pada gelas Mo Yongheng lalu menghabiskan anggurnya.
Saat meletakkan gelas kosong itu dengan keras di atas meja, wanita itu merasa bagaikan seorang pahlawan wanita.
Ia mengabaikan rasa membakar di tenggorokannya. Setelah menunggu beberapa detik, wanita itu masih berdiri tegak dalam keadaan baik-baik saja. Seketika, ia mendongak menatap Mo Yongheng.
"Kau benar-benar ingin agar aku menghabiskan ini?"
Mo Yongheng mengambil gelasnya dan menatap wanita itu.
Kalau Zheng Yan lebih pintar sedikit, ia pasti sudah merasakan nada Mo Yongheng yang tidak biasanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com