"Jangan dilempar!" ketika Jia Yi menyerukannya, kipas tersebut sudah meninggalkan tangan Nian Xiaomu terbang menuju cangkir teh di atas meja.
"Kipas saya!"
Jia Yi berseru sedih sambil melompat ke depan. Ia tersandung kursi dan jatuh berlutut, kepalanya terantuk meja.
"Kling", suara tersebut terdengar nyaring dan jelas.
Jia Yi jatuh ke belakang dan terduduk di atas lantai.
Pria itu menekan keningnya dengan tangan dan mendongak terpana. "Kipas, kipas saya …."
Jia Yi bangkit dengan panik. Ketika melihat kipasnya baik-baik saja, ia merasa lega. Pria itu terduduk di kursi seakan seluruh energinya telah terkuras.
Sesaat kemudian, ia ingat kalau Nian Xiaomu masih belum meninggalkan ruangannya. Pria itu memeluk kipas tersebut.
Dengan lelah ia menatap Nian Xiaomu seakan wanita itu adalah iblis.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com