Karena para pekerja yang ada di rumah Pak Marco dalam keadaan santai, maka mereka pun berlarian menuju ruang tamu, di mana Qiran dan Pak Marco sedang berada di ruangan itu.
"Nona! Apa yang terjadi!" kata Pak Seno sembari berlari menghampiri Qiran.
"Aku tidak tahu, Pak. Daddy tadi sedang ... huhuhu," Qiran menangis sejadi-jadinya.
"Cepat panggilkan ambulans!" teriak suara Pak Dendi dari kejauhan. Bi Mira pun tidak tinggal diam, ia segera mengambil segelas air untuk Pak Marco.
"Qiran, Sayang!" kata Pak Marco dengan suara nya yang lemah. Ia pun menggenggam tangan Qiran dengan erat, dan senyuman nya mulai menipis. Sesekali pria paru baya itu menatap ke sekeliling nya, lalu matanya mulai kabur secara perlahan-lahan.
"DADDY!" teriak Qiran sembari menangis memeluk ayahnya yang sudah tidak sadarkan diri.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com