Hampir beberapa menit mereka berdua terdiam. Mereka sama-sama saling tidak mengenakan hati, hanya karena sebuah foto jaman dulu milik Alby bersama seorang perempuan. Ada sesuatu yang disembunyikan Bu Melin dengan rapat mengenai perempuan dibalik foto tersebut. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mengingat-ingat nya apalagi mengenang masa-masa di saat merenggut kebahagiaan nya Alby.
Dan disaat keheningan melanda, tiba-tiba saja mobil Qiran terdengar di luar rumah. Itu tandanya pak Seno telah datang menjemput Qiran kembali.
"Mom, seperti nya pak Seno sudah datang, kalau begitu, aku pamit dulu ya Mom," ucap Qiran sembari beranjak dari tempat duduknya.
"Loh, kok cuma sebentar? Mama belum sempat buatkan kamu minum loh," kata Bu Melin.
"Tidak apa-apa, Mom. Lain kali saja. Lagi pula waktu sudah malam, nanti besok lagi aku mampir ke sini," kata Qiran tersenyum kecil.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com