Malam itu, Qiran langsung masak cemilan kesukaannya Pak Marco. Alby juga turut membantunya dan juga beserta Bi Mira. Mereka begitu kompak dan tidak ada yang tahu bahwa di luaran sana ada seseorang yang sangat membutuhkan pertolongannya, yaitu Amel. Ia sangat kebingungan sekali, karena kondisi neneknya Caca semakin drop.
Entah harus bagaimana lagi yang harus ia lakukan. Karena Caca masih berada di penjara, sedangkan orang tuanya Caca belum ada kabar sama sekali. Karena setiap dihubungi oleh Amel, nomor yang dituju sedang tidak aktif.
"Bagaimana ini! Ya Tuhan! Aku harus minta bantuan kepada siapa lagi? Kepada Alby saja, aku tidak berani! Apalagi sama Qiran," kata Amel menangis tersedu-sedu di depan neneknya Caca yang sedang terbaring lemah.
Dan ketika itu pula, seorang perawat datang menghampirinya, ia berpesan agar mengisi biaya administrasinya dulu. Jika belum, maka neneknya Caca tidak dapat diperiksa lebih lanjut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com