"Mobil siapa itu, Ran? Keren banget," tanya Amel sembari menatap ke arah mobil Alby.
"Tidak tau," ucap Qiran singkat. Ia sudah tidak ada mood untuk bicara lagi setelah apa yang dilihatnya tidak mengenakan hati.
"Ayo kita samperin mereka," ajak Amel sembari menarik lengan Qiran. Dan Qiran hanya pasrah dan diam membisu, karena sudah tidak ada lagi gairah untuk semangat.
"Aku harus gimana ini! Masa aku harus melihat kemesraan mereka. Tidak-tidak, lebih baik aku pulang saja," ucap Qira dalam hatinya.
"Mel, lebih baik aku pulang saja. Udah sore juga, ayahku pasti sedang nungguin di rumah," kata Qiran berusaha melepaskan tangan Amel.
"Sebentar dulu, kita belum lihat siapa pemilik mobil itu," ucap Amel mencegahnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com