Alby masih di dalam ruangan nya, dengan duduk di kursi sambil memejamkan matanya. Ia benar-benar merasa butuh sandaran untuk masalah yang sedang dihadapinya.
"Kamu harus tegar Alby! Harus kuat, karena setiap manusia pasti punya masalah-masalah yang akan datang silih berganti," bisik suara yang sangat familiar dalam ingatan Alby.
Alby pun menoleh ke arah sumber suara. Namun, ia tak dapat menemukan siapa sosok yang sudah membisikkan kata-kata itu ke telinga nya. Akan tetapi, aroma penciuman Alby sangatlah tajam, sebuah aroma parfum yang wanginya sudah ia kenali sedari dulu. Wangi bunga melati Grasse, dan campuran bunga mawar dan beberapa ekstra buah yang membuat Alby terbuai dalam aroma wewangian itu.
"Hana!" pekik Alby. Dengan matanya yang berkaca-kaca, seolah merindukan sosok wanita yang pernah ada dalam hidupnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com