Tidak hanya Qiran yang ikutan nervous, tapi Bu Melin juga ikutan nervous. Malahan bukan hanya nervous saja, melainkan sampai gemetar dan gugup seperti akan bertemu dengan presiden, orang nomor satu di negaranya.
Dan Bu Melin pun turun dari mobilnya, ia disambut hangat oleh Pak Karim dan Pak Dendi yang sedang berada di luar rumah. Tidak hanya itu, Bu Mira juga menyambutnya dengan riang begitu juga Qiran. Mereka sangat bahagia menyambut kedatangan Bu Melin.
Tanpa basa-basi lagi, mereka pun langsung segera menuju ke ruang makan. Sementara Qiran mengikutinya dari belakang, namun, sebelum masuk ke dalam rumah, ia bersama pekerjanya saling berbisik-bisik yang menandakan seolah mereka setuju akan calon ibu barunya kelak untuk Qiran.
"Kok, dia seperti pernah aku lihat sebelumnya, ya Bi. tapi di mana ya?" bisik Qiran kepada Bi Mira dan yang lainnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com