Ketika tiba di apartemennya, Lu Yanchen tidak segera naik. Ia mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang. Ponsel berdering lama sebelum orang di ujung lain panggilan mengangkatnya. Suara Shen Lingshuang terdengar, "Halo…,"
Tak ada semangat yang sama yang biasanya ia tunjukkan dulu jika putranya menelepon. Malah, suaranya terdengar sedikit sesak ketika ia bertanya karena kebiasaan, "Kenapa tiba-tiba menelepon?"
Lu Yanchen menaikkan alis, terkejut mendengar reaksinya. Akan tetapi, ia masih memberitahukan tujuannya menelepon. "Bu, aku ingin menikah!"
Begitu tertegun, Shen Lingshuang sangat terkejut sampai cangkir di tangannya tersentak, menumpahkan teh panas di jemarinya. Segera saja, ia meletakkan cangkirnya dengan wajah yang memucat mengerikan.
Ia memegangi dadanya sambil menatap orang di depannya, sebelum menjawab di telepon, "Tunggu sebentar."
Ia kemudian meminta maaf pada orang yang duduk di depannya, "Bu Yang, tolong tunggu sebentar."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com