webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · Adolescente
Classificações insuficientes
201 Chs

Diancam Giska

Diam-diam, pak Gugun mendengarkan percakat Tasya dengan Dimas, Giska, dan bahkan saat anaknya sedang bergumam sendirian. Pintu kamar Tasya yang terbuka setengah membuat ia penasaran mengapa terdengar suara tangis dari luar kamar. Kini, semua sudah terjadi, terdengar dan terlanjur tau.

"Ng-nggak, Pak. Tasya nggak maksud kaya gitu," jawab Tasya mulai panik.

Pak Gugun terdiam menatap anak semata wayangnya. Air mata membanjiri pipinya hingga matanya memerah. Ia seakan tak bisa berkata-kata. Ia membalikkan tubuh, dan berjalan menuju kursi dengan ringkih.

"Pak, Pak, dengerin penjelasan Tasya dulu," pungkas Tasya menyusul sang ayah. Dengan pandangan kosong, pak Gugun terus berjalan tanpa menghiraukan ucapan Tasya.

Beberapa saat kemudian, pak Gugun pun duduk di kursi sambil mengehela napas dalam-dalam. Masih dengan pandangannya yang kosong, ia mencoba menghapus air mata yang mengalir di pipinya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com