Tak mau membuang waktu lagi setelah berhasil menjawab pertanyaan yang pertama, Sin langsung menempelkan kembali dua telapak tangannya di pintu besi yang bertuliskan pertanyaan kedua. Sieska yang melihat itu pun memahami perasaan Sin. Hidup dan mati Sieska saat itu sebagian besar ada di tangan Sin. Walaupun Sieska juga siap untuk melepaskan borgol itu dengan membantu Sin jika dua pertanyaan yang tersisa tidak bisa dijawab oleh Sin.
"Baiklah, Sin! Tinggal dua pertanyaan lagi. Kamu harus bisa menjawabnya agar borgol yang ada di kedua kaki kak Sies bisa terlepas," batin Sin.
"Jangan terlalu memaksakan diri Sin. Aku juga di sini ingin segera terlepas dari borgol yang menyebalkan ini!" ucap Sieska yang mengagetkan Sin.
Lamunan Sin pun membuyar. Sesekali dia melihat ke arah pintu baja dan Sieska bergantian.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com