Tatapan sang gadis cantik yang tiba-tiba duduk menemani Bondan malam itu lurus ke depan memandang laut malam dengan ombak yang bergelombang. Sesekali ombak itu dibiarkan mengenai kedua kakinya. Angin malam yang menerpa pun mengibaskan rambut hitam yang tidak terlalu panjang milik sang gadis tersebut. Wajahnya yang memang cantik dan tampak dewasa meski baru memasuki usia dua puluh lima tersenyum merekah ke arah Bondan yang sedari tadi menatapnya.
Bondan seketika tersipu malu. Wajahnya memerah tatkala senyum manis dari gadis itu melayang ke arahnya. Anak remaja lelaki yang berbadan kekar itu entah kenapa merasakan kenyamanan walau hanya sesaat.
"Bukan apa-apa. Aku hanya ingin memandang laut malam sendirian saja," ucap Bondan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com