Sementara Andi dibuat tercengang Pak Yogi di ibukota, di kantor cabang Cherry di kota Sinan, Nana sedang berlatih copywriting di ruangan Sasha sambil menggigit pulpennya. Dia sedang membayangkan apabila Andi hendak mengincar posisi pertama dalam tangga lagu, dan bagaimana dia harus menuliskan bahan promosinya. Setelah memikirkan beberapa rancangan, dia selalu saja terhalang oleh dua hal: pekerjaan dan pernikahan.
Setelah lama menggigit pulpennya, Nana tidak punya pilihan selain menyerah. "Mbak Sasha, kapan lagu baru Mas Andi akan dirilis?"
Sasha berkata, "Beberapa sudah dalam rencana. Tapi semua sampel sudah ada di tempatnya, walaupun aku belum mendengarkannya."
"Apakah lagunya tentang cinta?" Sekar bertanya. "Lagu-lagu cinta bagus untuk promosi penjualan."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com