"Sisil adalah musuh seumur hidup Angki!"
Angki hampir meraung kalimat ini.
"Jangan katakan itu!" Emi buru-buru membujuk "Pernahkah kamu melihat orang lain mengatakan itu sepertimu?"
Kedua orang yang sedang berbicara itu sekarang berada di toko dim sum kelas menengah. Para pengunjung di sekitarnya tertarik dengan suara tinggi Angki dan melihat ke arah posisi mereka.
Setelah meminta maaf, keduanya duduk. Namun, Angki tidak bermaksud mencicipi makanan penutup.
"Penggemar pria dari gadis penjual bunga itu sangat menjijikkan." Angki hendak muntah "Kamu belum melihatnya? Sekelompok pria tinggi dan pendek, ciri umumnya adalah gemuk, dan mereka meneriakkan slogan dukungan kepada Sisil. Aku tidak tahan dengan individu mana pun! "
"Tolong! Siapa yang menyuruhmu pergi untuk melihat pertunjukan idola wanita?" Emi berkata "Selain itu, ketika kamu memberikan dukungan kepada idola, bukankah itu sama?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com