"Tidak usah. Kami sudah pesan tadi di meja kasir. Meja kami tadi disana. Tapi, pas aku lihat kamu, aku jadi ingin bergabung kesini. Apa kalian keberatan?" Erlangga menjelaskan pada Tio yang tidak jadi memanggil pelayan.
"Oh, keberatan apa sih bang. Lebih rame lebih meriah. Aku sedang mengajak Linda wisata kuliner." Jawab Tio. Pria hitam manis itu sampai saat ini masih tidak percaya kalau bang Erlangga dan Gendhis bisa menjadi sepasang suami istri, bahkan memiliki anak secepat ini. Mengingat dulu mereka berdua sulit sekali untuk dipertemukan baik-baik.
"Kamu pasti merasa aman disini karena ada kakak kamu ya? Cuma saranku, jangan dekat-dekat dengan lelaki asing, terutama pria bule. Mereka hanya mampir sesaat setelah itu pulang ke negaranya pun sudah tidak mengingat apa yang ada disini." Ujar Gendhis, seperti mengulang kembali ucapan kakaknya, Linda kembali menghela napas pasrah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com