"Semua udah komplit?"
Oslan mengajukan pertanyaannya kepada Sesil yang sudah membawa banyak barang. Wajahnya nyaris tenggelam dan lelah. Walau begitu, ada dua pengawal yang siap membantu dirinya untuk mengangkat barang banyak.
"Siap banget!" Sesil mengajungkan jempolnya meninggi ke arah Oslan.
Sementara diriku yang sudah mengenakan kacamata hitam, melirik pelan menyamping arah mereka. Semua orang telah menyiapkan perjalanan.
Mobil Van lebar membawa kami ke sebuah tempat. Bandar udara yang akan menyiapkan keberangkatan kami ke Bali malam ini juga. Begitu cepat, tanpa adanya penundaan waktu setelah menentukan fase rencana.
Di dalam pesawat, aku duduk berdampingan dengan Sesil. Awan-awan gelap menemani perjalanan kami dengan tenang. Ada sekilas pemandangan yang senantiasa tidak akan aku lewatkan. Aku menangkap gambar dari dalam dengan ponselku, lalu menyimpannya ke dalam memori perjalanan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com