Sejak jam tiga pagi tadi, Aksa sudah bersiap untuk kembali mencari Irona. Bahkan mungkin ia tidak tidur semalaman.
Semuanya terlihat jelas dari kantung mata Aksa yang besar dan membengkak.
Selain tidak tidur, lelaki itu juga terus menangis sepanjang malam sembari menatap foto Irona.
Lelaki itu menuruni tangga dan mengambil kunci mobil. Rumahnya masih terlihat gelap karena penghuni yang lain masih menikmati tidur nyenyak mereka.
"Lo mau ke mana?"
Aksa menoleh ke belakang dan mendapati Andy yang tengah membawa segelas air di tangannya.
"Gue mau cari Irona"
Lelaki itu melirik jam dinding. "Masih jam tiga. Lo mau nyari ke mana?"
"Ke mana aja. Gue nggak bisa ngebiarin Irona pergi terlalu lama"
Andy terdiam sejenak. Ia tidak tega melihat wajah Aksa yang murung dari kemarin.
Merasa tidak ada jawaban dari Andy, Aksa segera bergegas untuk melanjutkan langkahnya.
"Gue ikut!"
Kini keduanya sudah berada di dalam mobil sembari menyusuri jalanan pagi-pagi buta.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com