webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Adolescente
Classificações insuficientes
321 Chs

Kedatangan Tamu Tak Di Undang

Sejak jam tiga pagi tadi, Aksa sudah bersiap untuk kembali mencari Irona. Bahkan mungkin ia tidak tidur semalaman.

Semuanya terlihat jelas dari kantung mata Aksa yang besar dan membengkak.

Selain tidak tidur, lelaki itu juga terus menangis sepanjang malam sembari menatap foto Irona.

Lelaki itu menuruni tangga dan mengambil kunci mobil. Rumahnya masih terlihat gelap karena penghuni yang lain masih menikmati tidur nyenyak mereka.

"Lo mau ke mana?"

Aksa menoleh ke belakang dan mendapati Andy yang tengah membawa segelas air di tangannya.

"Gue mau cari Irona"

Lelaki itu melirik jam dinding. "Masih jam tiga. Lo mau nyari ke mana?"

"Ke mana aja. Gue nggak bisa ngebiarin Irona pergi terlalu lama"

Andy terdiam sejenak. Ia tidak tega melihat wajah Aksa yang murung dari kemarin.

Merasa tidak ada jawaban dari Andy, Aksa segera bergegas untuk melanjutkan langkahnya.

"Gue ikut!"

Kini keduanya sudah berada di dalam mobil sembari menyusuri jalanan pagi-pagi buta.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com