Satria yang sengaja mengikuti Sheila karena penasaran apa yang ia bicarakan dengan kekasihnya langsung di serang nyeri di dekat ulu hatinya.
Lelaki itu kemudian berbalik dan kembali ke tempat duduknya.
"Lo dari mana?" tanya Febi tanpa memiliki rasa curiga sedikit pun.
"Gue mau beli makanan tadi. Tapi makanan yang gue cari nggak ada"
Tak berselang lama Sheila kembali dengan wajah berseri, membuat Febi mengkerutkan keningnya.
"Muka lo kenapa? Keliatannya seneng banget. Padahal tadi murung karena kesel"
"Nggak apa-apa. Gue udah dapet hidayah kayaknya makanya seneng" jawab Sheila asal.
"Lo abis teleponan sama cowok lo, ya?"
"Kok lo tau?" tanya Sheila pada Satria.
"Ya ... Siapa lagi yang bisa bikin orang seneng sehabis nerima telepon kalau bukan dari orang yang dia sayang"
Febi menjentikkan jarinya tanda setuju pada apa yang di katakan oleh Satria.
"Emang sih, cowok gue tadi nelepon. Mungkin ada benernya juga apa yang lo bilang"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com