Sejak kelas dimulai, Sheila terlihat tidak fokus. Bahkan ia sama sekali tidak memperhatikan dosen yang tengah berbicara di depan kelas.
"She, lo kenapa?" tanya Febi berbisik agar.
"Gue nggak apa-apa"
Febi melihat Sheila yang tengah menggenggam ponselnya yang mati. Gadis itu pasti tengah memikirkan Ilham.
"Lo pasti lagi mikirin Ilham, kan?"
Gadis itu mengangguk samar. "Dia masih belum ada kabar. Dan sekarang ponsel gue malah mati"
"Lo nggak usah cemas, mungkin aja sekarang dia lagi di perjalanan pulang"
Sheila langsung menoleh karena terpancing. "Lo seriusan?"
"Gue kan bilang, mungkin. Mungkin itu artinya bisa iya atau enggak"
Sheila kembali menghela napas berat dan melemaskan bahunya. Baru saja ia senang, seperti mendapatkan kembali harapan yang hilang.
"Baik, kelas hari ini berakhir. Sampai bertemu minggu depan"
Sheila melirik jam tangannya. "Masih jam satu. Lo mau ke mana habis ini?"
"Nggak ke mana-mana, sih. Kenapa? Lo mau ngajak gue pergi?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com