"Halo!" Cendy menyapa Edo dan Teddy terkejut
"Cendy!?" kata Teddy dan Edo bersamaan. Cendy tersenyum
"Kalian tinggal disini ya?"
"Iya! Kamu?"tanya Teddy
"Aku dilantai 32!" jawab Cendy, dengan senyum manis.
"Oh kita tetanggaan dong!" sahut Teddy ramah.
"Kak Edo...pa kabar?" Cendy menengok ke arah Edo.Pemuda itu tersenyum simpul. "Baik!" jawabnya singkat. Edo dingin sekali! kata Cendy dalam hati.
Tekadnya semakin bulat menaklukkan Edo.
Mereka berpisah, Cendy masuk lift, sementara Edo dan Teddy berjalan restoran di yang ada di gedung itu
"Aku heran Cendy jauh banget dengan kakaknya Desy, yang lembut dan sederhana!" kata Teddy.
"Mereka terpisah sejak bayi!" sahut Edo.
"Oh!" Teddy paham, mereka beda pola asuh.
***
Cendy membanting tas tangan miliknya. Dia kesal, Edo mengacuhkannya.
Ponselnya berdering, dari Baskoro Handoko.
"Sudah dimana?" tanya Baskoro.
"Sudah di sini. Mas ke sini ngga?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com