Maya Agustin menutup pintu kamarnya kembali, tapi Ryan menahannya. "Maya! tunggu! aku mengantarkan pesanan!". Maya Agustin teringat Ryan bekerja di toko bunga milik Regina.
"Kasihan Regina kau dia menolak bunga hasil karyanya!".
Maya Agustin menerimanya. Lalu bergerak cepat menutup pintu kamarnya.
Ryan menahan pintu. Maya Agustin berusaha sekuat tenaga menahan pintu. Ryan mendorong pintu. BRAK !! Pintu akhirnya berhasil tertutup. Maya Agustin berdiri di bakik pintu. Ketakutan!
****
Maya teringat Ryan dulu pernah menyiksa dan mempetkosanya. Sekalipun ia sudah belajar bela diri Judo. Tetapi ia tak ingin membuat keributan di hotel ini. Di luar kamar Ryan menggedor-gedor pintu kamar, "Maya tolong buka, aku ingin bicara, pliss!!" Maya Agustin tak menggubrisnya. Ryan menggedor lebih kencang. Lupa ini hotel bintang 5 dan ternama di negeri ini. Maya Agustin tak peduli. Dia sangat gugup dan takut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com