"Oh ya malam ini pak Yusuf mengajak kita makan malam di cafe puncak!"
"Cafe puncak? Di mana itu?" Tanya Marissa. Dia orang asli kota ini belum pernah mendengar ada cafe yang dimaksud.
"Itu cafe milik pak camat, baru saja dibuka minggu lalu, lokasinya di sebelah Utara kota ini, kalian bersiap-siaplah aku jemput malam ini!" Johan Harold meninggalkan kedua gadis itu.
"Dia aneh sekali...?" Gumam Marissa. Melihat Jo yang berjalan menuju rumahnya.
"Siapa?" Rosita mendengarnya.
"Jo?"
Marissa mengangguk.
"Dia tidak aneh! Kamulah yang tidak sensitif!" Rosita mengambil piring kotor meletakkannya ke penumpukan.
"Aku...?!" Marissa menoleh ke Rosita yang membersihkan meja mengumpulkan beberapa kotoran dan membuangnya ke tempat sampah.
"Apa maksudmu?" Marissa tidak mengerti, Rosita tersenyum.Jo jelas mengajak kencan, tapi marissa tidak tanggap.
"Hei..kenapa senyum gitu!"
"Sudah gak usah dipikirin...bantuin aku membersihkan meja-meja ini!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com