Kantor MJE.
"Jadi kamu bohong ya tadi?" Kata Marissa. Rosita tertawa. "Habis aku jengkel melihat Esther, asal nempel aja dia!"
"Apa memang mereka punya hubungan?" Tanya Marissa galau.
"Jawabannya ada di hati nurani mu non! Tanya pada hatimu bagaimana perasaanmu kepada Jo, dan bagaimana perasaan Jo kepadamu!" Kata Rosita.
"Aku nggak pernah nanya gitu! Lagian aku nggak pernah pakai bahasa kalbu begitu" sahut Marissa cuek.
"Heh...kamu! Yang sensitif dong!" Kata Rosita.
Marissa diam. Dia bingung dengan perasaannya sendiri.
Johan Harold datang dengan wajah cemas.
Rosita tersenyum geli melihat wajah pria itu yang nampak gelisah sendiri.
"Aku ke depan dulu...kak Teddy memanggilku!" Rosita memanggil Teddy kakak karena dia suami Desy, sepupunya.
"Eh lu kok main kabur aja!" Marissa tiba-tiba jadi gugup.
"Aku sebentar saja, cuma mengambil berkas kok!" Rosita membuat alasan.
Dia pergi dengan cepat, membiarkan pasangan itu dalam kebingungan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com