"Ah... Akhirnya sampai juga"
Ucap seorang pria yang baru saja tiba di depan penginapan itu. Kemudian Orang itu pun merogoh kantung celananya meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.
𝙏𝙪𝙩... 𝙏𝙪𝙩... 𝙏𝙪𝙩...
"Hallo hoseok hyung."
"𝘑𝘶𝘯𝘨𝘬𝘰𝘰𝘬, 𝘒𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘢?"
"Aku di depan penginapan hyung, keluar lah.."
"𝘖𝘬𝘦𝘺, 𝘵𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳." Sambungan telepon pun terputus. Pria bernama jungkook menunggu temannya. Tak lama hoseok pun keluar dari pintu masuk.
"Hey, ayo masuk lah."
"Ne hyung."
Jungkook dan hoseok pun masuk ke penginapan itu. Setelah masuk jungkook dan hoseok melihat Chanyeol yang sedang bergelut dengan kertas-kertas yang ada di meja dan tangannya. Hoseok pun menghampirinya.
"Permisi." Ucap hoseok pada Chanyeol yang berada di belakang meja resepsionis.
"Ya tuan ada apa?" Ucap Chanyeol
"Bisakah paman menunjukan tempat makan seperti kedai atau restoran yang paling dekat dari sini?"
"Ada tuan. Dari sini belok ke kiri di situ ada rumah makan yang baru dua hari ini buka."
"Nde terima kasih paman, tolong jangan panggil saya tuan paman panggil saja hoseok. Dan ini temanku jeon jungkook.*
"Baiklah hoseok-ah dan selamat datang jungkook."
"Terima kasih paman." Ucap jungkook dengan membungkuk sopan.
Jungkook dan hoseok pun memasuki kamarnya dan mengambil kunci kamar milik jungkook.
"Kau bersiaplah kita akan makan siang di restoran yang di beritahu paman park tadi."
"Ne hyung." Jungkook pun membuka pintu kamarnya dan segera masuk kedalam kamar miliknya.
Setelah lima belas menit jungkook sudah selesai bersiap dan keluar dari kamarnya. Ternyata hoseok sudah menunggunya dia duduk di kursi yang ada di depan kamarnya.
"Ayo hyung."
Mereka pun berjalan keluar dan segera menuju restoran yang di maksud. Meraka pun sampai di restoran 𝙈𝙞𝙣𝙞𝙚'𝙨 𝙘𝙖𝙛𝙛𝙚 & 𝙧𝙚𝙨𝙩𝙤.
"Baru buka tapi sudah seramai ini." Ucap hoseok heran akan situasi restoran yang ramai.
"Mungkin makanan di sini rasanya enak hyung." Ucap jungkook santai dengan berjalan memasuki restoran itu.
"Selamat datang tuan!" Ucap salah satu pelayan wanita.
"Apa masih ada meja yang kosong?" Ucap jungkook pada pelayan itu.
"Ah.. Sebentar tuan... Jeda Ucapan pelayan itu karena sedang mengedarkan penglihatannya untuk mencari meja yang kosong. ..... Ah di sana tuan silahkan!"
Jungkook dan hoseok pun berjalan mengikuti pelayan itu. Setelah mendapat tempat jungkook dan hoseok mulai memesan makanannya.
"Mau pesan apa tuan?" Pelayan itu pun memberikan buku menunya.
"Ah.. Ada makanan korea juga ternyata."
"Ne tuan, karena pemilik tempat ini orang korea jadi beliau memasukan makanan korea ke daftar menu." Jungkook yang mengerti mengangguk-anggukan kepalanya.
"Oh ya, apa tempat ini selalu ramai karena yang kami tahu tempat ini baru buka dua hari yang lalu."
"Benar tuan, sejak di buka tempat ini selalu ramai banyak yang bilang makanan di sini rasanya sangat lezat."
"Kau ingin promosi hum? Dengan mengatakan makanan di sini sangat enak."
"Bukan begitu tuan, karena berita itu memang benar adanya. semua pelayan di sini ikut mencicipi masakan saat pertama dibukanya tempat ini. saat itu pemilik tempat ini memilih masakan apa saja yang akan di masukan kedalam buku menu dan kami para pelayan yang masih baru saat itu ikut di mintai pendapat."
"Hm.. Baiklah aku akan mencobanya. Aku pesan ini saja jajangmyun dan macha smoothie. Hyung kau pesan apa?" Jungkook pun bertanya pada hoseok yang tadinya sibuk dengan ponselnya.
"Aku pesan udon, sushi dan grape smoothie."
"Cottomatte.." (Tunggu sebentar) pelayan itu pun masuk ke arah dapur dan memberikan pesanan ke dapur untuk segera di buatkan.
Setelah 5 menit pesanan pun datang.
"Silahkan tuan tuan.. Selamat menikmati." Pelayan pun meninggalkan jungkook dan hoseok untuk menikmati hidangan yang telah di sajikan.
"Baiklah hyung kita buktikan seberapa lezat makanan ini. Dari tampilannya sih menggugah selera tapi entah dengan rasanya." Cibir jungkook meremehkan mereka pun akhirnya menyuapkan makanan itu ke dalam mulutnya.
"Jungkook-ah berita itu benar makanan di sini rasanya sangat lezat dan rasanya tak ingin berhenti mulutku untuk menikmatinya." Ucap hoseok dengan pandangan berbinar.
"Benar hyung, aku jadi merasa bersalah telah meremehkan."
"Makanya cara bicaramu itu di jaga. Dasar mulut cabai."
"Diam lah hyung, habiskan makananmu." Hoseok mendengus kesal karena ucapan jungkook.
Setelah selesai makan mereka pun memanggil pelayan untuk membayar makanan mereka.
"Pelayan! Tolong bill nya." Ucap hoseok
"Semuanya menjadi 2.140 yen tuan. Bagaimana hidangannya tuan?"
"Ini uangnya. Kau benar makanannya sangat enak, apa restoran ini mempunyai koki yang berkelas? Karena masakannya tak kalah dengan masakan di hotel bintang lima."
"Di sini tidak memakai koki tuan karena pemilik resto ini yang memasak dengan tangannya sendiri."
"Wah, kalau begitu dia wanita yang pandai memasak beruntung sekali laki-laki yang menjadi suaminya." Ucap hoseok kagum
"Tapi sayangnya pemilik resto ini seorang pria dan beliau masih single." Ucap pelayan itu dengan senyum manis.
"Ou... Sayang sekali. Baiklah terima kasih. Kami permisi."
"Terima kasih sudah mampir dan ditunggu kedatangannya kembali tuan!"
Jungkook dan hoseok kini keluar dari restoran itu. Mereka berjalan kembali ke penginapan untuk istirahat.
08.45 𝙥𝙢
Hari sudah malam restoran itu pun akan segera tutup. namun para pelayan restoran itu masih membersihkan restoran sebelum pulang.
"Nana chan, aya chan, hirota kun aku pergi dulu jangan lupa kunci semua pintu." Ucap jimin sambil melambaikan tangannya pada ke tiga karyawannya.
"Siap jimin-san hati-hati" Ucap aya chan ketiganya pun membalas lambaian tangan jimin.
Jimin pun beranjak pergi dari sana dan berjalan ke arah penginapan miliknya.
Setelah sampai jimin pun masuk ke dalam.
"Ayah, kau terlihat lelah istirahat lah biar aku yang mengerjakan berkas itu." Ucap jimin yang melihat ayahnya yang kelelahan.
"Tapi nak kau juga lelah."
"Ayah jangan membantah. Segera istirahatlah besok ayah akan kembali ke korea bukan."
"Ah.. Baiklah. Aku tak bisa menang jika harus berdebat denganmu.." Chanyeol akhirnya merebahkan tubuhnya di sofa belakang meja resepsionis itu karena sebenarnya dia juga sudah mengantuk.
"Ayah ke dalam saja berbaringlah di ranjang kalau di sofa badan ayah akan sakit." Ucap Jimin tanpa menoleh kearah sang ayah karena mata dan tangan sibuk degan berkas di depannya. Merasa sang ayah tak menjawab ia pun menoleh.
"Hah.. Ayah pasti sangat lelah." Jimin pun beranjak dari mejanya dan mendekat ke arah Chanyeol yang tertidur. Sambil mengulas senyum jimin mengambil selimut yang ada di lemari kecil disebelah sofa itu kemudian menyelimuti tubuh ayahnya.
"Jaljayo my father."
Jimin pun meneruskan pekerjaan yang tertunda dari memeriksa laporan keuangan, daftar kamar yang telah terisi dan lainnya kemudian menyalinnya ke laptop di depannya.
Waktu menunjukkan puku 11.23 pm. Jimin telah mengerjakan semuanya. Kini dia pun merasakan tubuhnya yang mulai lelah dia pun memutuskan untuk berendam di tempat pemandian air panasnya.
"Ahh.. Selesai juga. Mungkin berendam bisa menghilangkan lelahnya." Jimin pun beranjak menuju tempat pemandian. Kakinya memasuki ruang ganti untuk melepaskan pakaian yang dikenakannya dan menggantinya dengan handuk yang ia lilitkan di pinggang rampingnya sampai sebatas lutut. Jimin pun beranjak dari ruangan itu dan mulai melangkahkan kakinya memasuki kolam air panas terbuka.
Jimin kini duduk santai dan menyandarkan punggungnya pada pinggiran kolam yang dari batu berjejer. Dia merilekskan tubuhnya yang terasa lelah sambil menikmati ke indahan langit malam yang di penuhi bintang. Jimin mulai memejamkan matanya menikmati sensasi hangat yang menjalar ke seluruh tubuhnya.Benar-benar pilihan yang tepat untuk berendam saat tubuhmu merasa lelah.
Tanpa jimin sadari sedari awal, di balik sebuah batu besar yang ada di kolam itu sepasang mata mengawasi gerak geriknya. saat jimin memasuki tempat pemandian kemudian jimin mulai melangkah masuk ke dalam kolam air panas itu sampai jimin memejamkan mata.
"Woah!! dia cantik dan..... SEXY!"
𝙏𝘽𝘾