Andra menghampiri sang istri yang sedang duduk menunggu panggilan dokter.
"Ha ... Ha ... Ha ..." Kirana masih saja menertawai suaminya itu.
"Kenapa sih ketawa?"
"Kamu setia banget menunggu aku di depan toilet."
"Iya, aku kan memang selalu setia menunggu kamu."
"Kalau nggak aku telepon, mau sampai kapan kamu menunggu aku?" Kirana masih saja tertawa.
"Entahlah."
Kirana masih menunggu namanya dipanggil. Ia kembali teringat pertemuannya dengan Fiola tadi, ia merasa kasihan pada Papa Fathur yang tak lain adalah orang tua kandungnya Farhan itu, 'apakah Farhan sudah mengetahui kabar ini?' Batin Kirana. Ia belum bisa menghubungi Farhan untuk memberitahukan kabar tentang Papa Fathur yang sedang berada di rumah sakit.
"Kirana Salsabila!" Nama Kirana sudah dipanggil oleh sang dokter, lalu ia dan Andra masuk ke dalam ruangannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com