webnovel

SEPUPU TAPI MENIKAH BAB 3. Masa lalu abang

" oke" Andrian mencubit hidung Ryn, lalu pergi meninggalkan nya.

" abang.. Aku mau tanya sesuatu kepada abang." Ryn kembali menghentikan langkah Andrian.

selanjutnya..

" ada apa lagi.. Mau tanya apa Ryn sayangku.?" Andrian memanggil Ryn dengan sebutan sayang. Membuat Ryn merasa sangat risih mendengarnya.

"Aku mau tanya sama abang, Sebenarnya Abang itu maunya apa sih? Kenapa Abang mau dijodohin sama orang tuaku?" Tanya Ryn dengan mengungkapkan rasa penasarannya kepada Andrian.

"Kamu penasaran ya? Ahh saya tidak mau jawab. Buat apa saya jawab pertanyaan kamu."

" ihh abang.. Aku tuh serius nanya ini. Kalau tidak mau jawab aku akan keluar dari kamar ini. Dan mencari tahunya sendiri " Ryn menggertak Andrian agar ia mau menjawab.

" Oke kalau kamu mau tau akan saya jawab. Tapi setelah kamu jawab. Kamu harus mencium saya ya..ckckck".

"Ihhhhh... Ga mauu.. Seeerem banget..." Ryn bergidik memikirkan jika dia benar benar mencium Andrian.

" haha serammm.. Kamu kira saya hantu.."

" iyaaa abang itu memang kaya hantu... ! Hantu tua..!! Hantuu tuaa..!! " umpat Ryn. Sambil menjulurkan lidahnya. Mengejek Andrian dan kembali menyuruh Andrian untuk menjawab pertanyaan nya.  "ayoolahh bang.. Cepat jawab pertanyaan ku. Ceritakan, mengapa abang mau di jodoh kan oleh ayah dan ibu.? " Ryn terus terusan membujuk Andrian agar ia mau menceritakan yang sebenarnya.

" oke, saya akan ceritakan semua nya. Tapi Yang pertama, yang harus kamu tahu dulu, adalah. yang tadi kamu bilang orang tua kamu.. Itu orang tua saya juga, mereka sudah seperti orang tua kandung buat saya, karena merekalah yang sudah menyelamatkan saya dari tangan ibu yang mempunyai niat jahat. ingin mengakhiri nyawa anaknya sendiri, ibu kandung saya yang sebenarnya tidak ingin memberikan saya kesempatan kepada saya untuk melihat dunia." Cerita Andrian terhenti sejenak. Ia melangkah mendekati Ryn yang masih rebahan diatas kasur nya.

"Dan orang tua kamulah yang menyelamatkan saya dari niat jahat nya. mereka merawat saya sedari saya baru bisa membuka mata, sampai saya bisa merasakan bagaimana rasanya hidup di dunia ini, jadi saya itu dibesarkan dari tangan mereka. Kamu tahu, berkat mereka saya bisa berdiri di hadapan kamu sampai asaat ini."

Mendengar cerita Andrian membuat Ryn benar-benar terkejut, pasalnya ia tidak mengetahui bahwa Andrian memiliki seorang ibu yang tega ingin menghabisi nyawa anaknya sendiri. selama ini ayah Wisnu dan ibu Ratih tidak pernah menceritakan soal itu. Dan yang lebih membuat Ryn terkejut, ternyata ayah dan ibunya pernah merawat Andrian sedari kecil. Itu berarti mereka sudah pernah kenal sebelumnya. Namun Ryn tidak pernah mengetahui hal tersebut.

"Terus yang kedua, kenapa saya mau menikah dengan kamu. Ini bukan perihal perjodohan, tapi perihal perasaan. Saya cinta sama kamu, itulah sebabnya saya mau menikahi kamu." Andrian melanjutkan cerita nya, tangannya mencubit hidung Ryn yang sedang diam karena memikirkan sesuatu.

"Ihhh.. abang.." Ryn merasa risih karena hidungnya dicubit oleh lelaki yang ia tidak suka.

" abang bohong kan??. ckckck Abang Andrian pasti bohong. Mana ada seorang sepupu yang memiliki perasan cinta terhadap adik sepupunya sendiri." Ryn benar-benar dikejutkan dengan pernyataan Andrian dan tidak bisa lagi berkata banyak. Ia tidak percaya ternyata ada yang bisa memiliki rasa cinta terhadap saudara sepupunya sendiri.

Baik di dunia nyata, bahkan di dalam drama sekalipun, Ryn merasa tidak pernah menemui kisah cinta antar sepupu seperti ini.

"Ryn, coba saya tanya ke kamu. Apakah kamu tidak memiliki rasa yang sama seperti saya?" Andrian menggenggam tangan Ryn dan mempertanyakan tentang perasaan Ryn kepadanya.

Pertanyaan gila Andrian membuat pikiran Ryn benar benar membuat ia jadi tidak waras. tidak mungkin ia memiliki perasaan yang sama seperti yang dirasakan Andrian.

Tapi entah mengapa Ryn merasa ada yang berbeda di dalam hatinya. Ia merasa kikuk, debar jantungnya berderu kencang saat mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Andrian.

meskipun Ryn baru saja mengenal Andrian. Tapi ia merasakan kenyamanan ketika berada di dekat nya. dan seperti ia telah mengenal Andrian sejak lama. Padahal Andrian telah lama tinggal di Jogjakarta bersama dengan bibi Hilma dan paman Tomy. Dan Baru kali ini datang menemui Ryn.

'Apa kah aku juga merasakan hal yang sama ke Bang Andrian?' Gumamnya dalam hati.

'Hahh ... bodoh sekali aku berpikiran seperti itu, tidak mungkin aku mencintai kakak sepupuku sendiri yang baru saja aku kenal. Tapi kalau dari kata-kata Bang Andrian tadi, sebenarnya dia sudah dirawat oleh ibu dan ayah sejak kecil. Apakah mungkin karena kami dulu sudah saling kenal sebelumnya, jadi aku merasa nyaman' Ryn masih bertanya-tanya pada hatinya, dan mencoba untuk mengingat kembali apakah sebenarnya yang sedang ia rasakan.

" hhah.. Dasar cowok aneh, tidak mungkin lahh, masa aku bisa suka sama abang, abang itu kaka sepupuku sendiri. Memang nya aku sudah tidak waras." Ryn menyela pertanyaan Andrian. 

" Memang benar kamu tidak waras, kamu memang suka sama saya. Saya tidak berbohong dengan perkataan saya ini, dan saya menjamin kalau suatu saat saya akan buktikan ke kamu. Kalau Kamu pernah jatuh cinta pada saya Ryn." Andrian mengatakan perkataan itu sembari berjalan menuju ke dalam kamar mandi. Meninggalkan Ryn.

Selang beberapa menit telah berlalu. Andrian yang masih berada di kamar mandi teriak meminta tolong kepada istrinya itu. "Ryn.... Tolong abang dong. "

' iss.. Kenapa sihh, si hantu tua itu memanggilku. Ganggu saja, aku kan sedang menghapus riasanku.' Ryn menggerutu didalam hati.

" Ryn... Kamu mendengarkan abang tidak??.. Ryn.." Andrian berusaha terus memanggil Ryn agar dia mendengar panggilannya. Namun dengan sengaja Ryn hanya diam saja. Ia tidak merespon sama sekali panggilan suaminya.

' cklek..' suara pintu kamar mandi berbunyi. Ryn tidak lagi mendengar suara percikan air yang jatuh dari shower di dalam kamar mandi.

" Akkkkhhhh..." suara Ryn memekik. Kedua mata Ryn seketika ditutup dengan tangannya. Suara Ryn yang keras Mengejutkann Andrian yang berniat keluar dari kamar mandi tanpa busana.

" ihh kamu kenapa sihh Ryn.. Malam malam berteriak. kamu mau ayah dan ibu khawatir."

" yaahhh.. Abang keluar ga pakai baju kaya gitu. Masuk lah cepat bang... Ihh dasarr hantu tua, piktor, mes*m, anehh.. Cepat lah sana masuk.." Andrian mengumpat terus menerus, matanya masih tertutup oleh keduan tangannya. Ia tidak berani melihat ke arah Andrian.

" yaa.. Kamu saya panggil panggil, tidak mau nyaut. saya pikir kamu sudah tidur. mangka nya saya keluar. Handuk saya tertinggal digantungan itu. tolong ambilkan dong." Andrian menunjuk ke arah handuknya. Ia tidak mempedulikan tubuhnya yang tidak berbusana sama sekali. Tanpa ada sehelai kain pun yang menutupi nya.

" ihh.. Dasar hantu tua, merepotkan aku saja."

" yaa kalau kamu tidak mau ambilkan handuk saya, saya akan ambil sendiri dengan keadaan saya tel**jang seperti ini. Bagaimana, kamu mau melihat saya??. Okee saya keluar nih.."

" ehhh.. tunggu.. Tunggu. tunggu dulu.. Oke aku ambilin handuknya. Tapi abang masuk dulu. Aku ga bisa ambil kalau mataku tertutup seperti ini.." Jawab Ryn.

" yasudah saya masuk. Lagian apa susahnya sihh. bukan nya dibuka saja matanya dan lihat punya saya. Juga ga apa kok. Milik suaminya sendiri juga kan."

Andrian terus menggerutu. Dan berbalik masuk ke dalam kamar mandi.

Ryn pun mengambilkan handuk yang ads di gantungan dan berjalan menuju kamar mandi.

"Tok.. tok... Bang.. Ini handuknya. " Ryn mengetuk pintu kamar mandi tersebut. Andrian yang berada di balik pintu kamar mandi itu. Menjulurkan tangannya disela sela pintu untuk menggapai tangan Ryn. Andrian memiliki niat jahil.

Bukan nya mengambil handuk yang ada di tangan Ryn. Ia malah menggenggam tangan Ryn dan berusaha menariknya agar masuk ke dalam kamar mandi. Mata Ryn yang masih tertutup memudahkan Andrian untuk membawa Ryn kedalam kamar mandi.

Kini Ryn dan Andrian berada didalam kamar mandi berdua. Karena tarikan tangan Andrian yang terlalu kuat. Membuat Ryn kini terjatuh di dalam pelukan Andrian. Mereka berdua berada dibawah shower yang sudah mati.

Tangan Andrian meraba gagang pancuran air dan memutar kerannya. 'Syuurrr' suara air jatuh dan menusuk ke kulit dan mengenai mata Ryn. Membuat Ryn akhirnya membuka mata..

Disaat membuka mata nya, Ryn melihat dada bidang tanpa sehelai busana menutupinya. Air yang mengalir deras jatuh membasahi dadanya dan mengalir ke bawah perut. Ryn hanya bisa terdiam.

Ia masih terkejut akan perlakukan Andrian. Matanya terpanah tepat dada Andrian yang menempel hangat di pipinya.

" Ryn..apakah kau menikmati pemandangan ini Ryn?." petanyaan Andrian terlontar. Tanganya berusaha meraup wajah Ryn. Menghapus air yang mengalir membasahi wajah Ryn.

Ryn hanya diam saja membiarkan Andrian menyapu wajahnya dengan tangan Andrian sendiri. Namun seketika ia tersadar dan berteriak. " Aakkhhh... Sedang apa kau bang.. Dasar hantu tua. Mes*m.. " tangan Ryn terus memukul mukul dada Andrian berusaha melepaskan pelukannya.

Dan ia langsung memasang kuda - kuda untuk berlari sekencang kencangnya. Untuk keluar dari kamar mandi. Ia tidak peduli seberapa basah nya baju yang terguyur air.

" Ryn baju kamu basah.. Kamu bisa masuk angin sayang...." teriakan Andrian tidak didengar oleh Ryn, ia masih tetap berlari ke dalam kamar.

" bodoo...biarkan saja aku masuk angin. Yang penting aku bisa terhindar dari Dasar hantu tua.. Yang c*bul. "

" Dasar anak kecil.." Andrian mengejek Ryn dengan memanggilnya dengan sebutan anak kecil.

Ia mematikan air shower yang menyala. Dan terburu - buru memakai handuk dan berlari keluar kamar mandi.

" sudah sana kamu masuk dan ganti pakaianmu. Saya Takut kamu sakit."

"Tidak.. Tidak mau dasar hantu tua.. Abang seenak jidat memperlakukan aku seperti itu.. "

" yaudah kalau kamu tidak mau ke dalam kamar mandi. Saya yang akan menggotong kamu. " Andrian pun membopong tubuh Ryn yang masih basah ke dalam kamar mandi. Dan membuat Ryn teriak sekencang - kencangnya. "Aakkhhhh..."

" sudah kamu disini pakai baju kamu. Nanti kamu masuk angin." Andrian memerintah kan istrinya untuk menuruti keinginan nya.

" Yaudah abang mau apa lagi. Aku mau ganti baju nih.. Abangnya keluar dulu dong."

" Masa ga boleh ngintip, sadikit aja."

" ihh abang.. Yaudah deh aku ga mau jadi ganti baju, biarin kalau aku sakit itu karena abang ga mau keluar juga dari kamar madi ini."

"Ehh jangan dong. Iyaa yaudah deh abang keluar nih.." Andrian mengakhiri pertengkaran mereka dan keluar dari kamar mandi itu.

***

Disisi lain, ayah Wisnu dan ibu Ratih yang penasaran dengan teriakan Ryn mereka menguping di balik pintu kamar Ryn dan Andrian.

Ayah Wisnu dan ibu Ratih tertawa geli secara bersamaan. Mereka mengira ada pertarungan yang sedang terjadi diantara mereka.